Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Video Rudal Terlihat di Lokasi Ledakan Beirut, Lebanon

KOMPAS.com - Sebuah video tentang ledakan di Beirut, Lebanon, viral di media sosial Twitter dan Facebook.

Rekaman itu menunjukkan ada sebuah rudal yang menghantam sebelum ledakan Lebanon terjadi. Video itu menggunakan efek film negatif.

Dalam video terlihat pada awalnya ada cahaya melesat dari atas ke bangunan yang sedang terbakar. Setelah itu, bangunan meledak hingga menciptakan asap yang membumbung tinggi.

Atas beredarnya video tersebut, sejumlah pihak pun melakukan klarifikasi. Video yang menggunakan efek film negatif tersebut disebut telah dimanipulasi.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video ledakan dengan efek film negatif tersebut beredar di Twitter.

Dikatakan bahwa ledakan di Beirut adalah aksi teroris yang terencana dengan baik. Selain itu juga memanfaatkan layar asap untuk mengarahkan peluru kendali dan tidak terdeteksi.

Berikut ini narasi yang beredar:

"#BREAKING #ULTIMAHORA #Lebanon #Beirut
Crecen las sospechas de que #BeirutExplosion, fue un acto terrorista bien planificado.
#EnVideo aprovechan cortina de humo para dirigir un misil y no ser detectado.
COMPARTE
#SolidaridaLibano #Libano"

AP melihat video tersebut frame demi frame dan mendapati misil terlihat bengkok di tengah dan memiliki tampilan seperti kartun.

Saat misil bergerak mendekati target, ukuran dan sudutnya tidak berubah. Sekitar 8 detik dalam video, misil menghilang sebelum mengenai apa pun.

Menurut profesor di University of California, Berkeley, yang berfokus pada forensik digital, Hany Farid, mengatakan gambar rudal itu jelas palsu.

"Selain itu, rudal tersebut terlihat terlalu besar untuk dapat diterima secara fisik dan tidak ada gerakan kabur pada rudal seperti yang diharapkan mengingat kecepatan yang akan dilalui rudal tersebut," kata Farid.

Bagaimana cerita di balik video tersebut?

Dilansir CNN, Kamis (6/8/2020), video tersebut awalnya adalah rekaman dari Produser media sosial CNN Arabic, Mehsen Mekhtfe. Video diambil dari halaman Facebook pria yang berbasis di Beirut itu.

Video asli itu diedit oleh orang tak bertanggung jawab, dengan menambahkan objek mirip rudal.

"Banyak orang menghubungi saya untuk memberi tahu saya bahwa itu palsu," kata Mekhtfe.

Dia menegaskan bahwa video asli miliknya dan tidak terdapat rudal di sana.

Ketika orang-orang bertanya padanya soal rudal, dia menyatakan tidak melihat rudal apa pun atau mendengar jet hingga drone di atasnya.

Tim CNN Arabic di Dubai yang pertama kali melihat rekaman dengan rudal itu segera mengetahui bahwa rekaman itu telah direkayasa.

Kemudian, CNN menghubungi perusahaan media sosial TikTok, Twitter, dan Facebook.

Meskipun video awalnya telah dihapus, namun video tersebut telah bertebaran di berbagai media sosial.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/09/070000065/klarifikasi-video-rudal-terlihat-di-lokasi-ledakan-beirut-lebanon

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke