Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Sleeping Beauty Syndrome?

Lalu, apa itu sleeping beauty syndrome atau Kleine-Levin Syndrome (KLS)?

Melansir Kleine-Levin Syndrome Foundation, sleeping beauty syndrome atau KLS merupakan kelainan neurologis yang langka.

Sindrom ini ditandai dengan periode berulang durasi tidur yang berlebihan dan perilaku yang berubah. Gangguan ini bisa menyerang remaja, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih muda.

Sementara, Healthline menuliskan, sleeping beauty syndrome dapat membuat penderitanya tidur 20 jam dalam sehari.

KLS dapat menyebabkan perubahan perilaku dan kebingungan.

Pada awal merasakan sleeping beauty syndrome, seseorang bisa merasakan kantuk yang luar biasa dan tidur hampir sepanjang malam (hipersomnensi).

Mereka hanya terbangun untuk makan atau pergi ke kamar mandi. Hal ini bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan. Akibatnya, penderita tidak bisa melakukan keseharian seperti bekerja dan sekolah.

Sindrom KLS bisa datang dan pergi selama periode waktu yang panjang. Terkadang aktif dan pasif selama 10 tahun.

Sebagian besar yang mengalami sleeping beauty syndrome mengaku tidak fokus dan mereka sangat sensitif terhadap kebisingan serta cahaya.

Ketika gejala muncul, mereka dapat merasakannya selama beberapa hari, minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Gejala umum yang terjadi juga termasuk rasa kantuk yang ekstrem. Ada keinginan kuat untuk tidur dan kesulitan bangun pada pagi hari. 

Kelelahan bisa menjadikan kondisi lebih parah, sehingga penderita KLS terbaring di tempat tidur sampai sebuah episode berlalu.

Tak hanya itu, mengalami sleeping beauty syndrome juga bisa memicu gejala lain, di antaranya:

  • Halusinasi
  • Disorientasi
  • Mudah marah
  • Perilaku kekanak-kanakan
  • Nafsu makan meningkat
  • Dorongan seks yang berlebihan

Gejala-gejala tersebut bisa terjadi karena berkurangnya aliran darah ke bagian otak selama mengalami sindrom ini.

Hal lain yang perlu diketahui, KLS merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi. Sindrom dapat berulang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Kebanyakan orang melanjutkan aktivitas normal setelah melewati fase disfungsi perilaku atau fisik. Namun, mereka mungkin memiliki sedikit memori tentang apa yang terjadi selama mengalami sleeping beauty syndrome.

Tetapi, beberapa dokter percaya faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sindrom ini.

Misalnya, sindrom akan muncul dari cedera di hipotalamus, bagian otak yang mengontrol tidur, nafsu makan, dan suhu tubuh.

Misalnya, saat Anda jatuh dan mengalami cedera kelapa. Akan tetapi, butuh lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi kondisi ini.

Beberapa orang mengalami KLS setelah terjadi infeksi, dan dianggap seperti flu.

Hal ini membuat beberapa peneliti percaya bahwa sindrom ini mungkin merupakan jenis gangguan autoimun.

Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehatnya sendiri.

Beberapa insiden KLS mungkin juga bersifat genetik. Ada kasus di mana gangguan tersebut memengaruhi lebih dari satu orang dalam sebuah keluarga.

Diagnosis KLS

KLS adalah kelainan yang sulit didiagnosis. Karena dapat terjadi dengan diawali gejala kejiwaan, beberapa orang salah didiagnosis dengan gangguan kejiwaan.

Akibatnya, dibutuhkan rata-rata empat tahun bagi seseorang untuk menerima diagnosis yang akurat.

Tidak ada tes tunggal untuk membantu dokter mengonfirmasi kondisi ini.

Dokter dapat melakukan serangkaian tes untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain.

Sementara itu, gejala KLS bisa hampir sama dengan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan uji diagnostik.

Tindakan pemeriksaan termasuk pengambilan darah, studi tidur, dan tes pencitraan. Selain itu, dimungkinkan adanya CT scan atau MRI pada kepala pasien.

Rasa kantuk yang berlebihan juga merupakan karakteristik depresi.

Jika menemukan hal demikian, dokter akan menyarankan evaluasi kesehatan mental. Tindakan ini akan membantu dokter menilai apakah gejalanya disebabkan oleh depresi berat atau gangguan mood lainnya.

Hidup dengan KLS

Karena sleeping beauty syndrome bisa terjadi dalam rentang 10 tahun atau lebih, hidup dengan kondisi ini dapat memiliki dampak luar biasa pada kehidupan penderitanya.

Gangguan ini akan mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja, pergi ke sekolah, dan membina hubungan dengan teman dan keluarga.

Selain itu, KLS juga dapat memicu kecemasan dan depresi, terutama karena seseorang tidak tahu kapan gangguan ini akan terjadi atau berapa lama akan berlangsung.

Penderita juga ada yang mengalami lapar luar biasa sehingga makan berlebihan selama mengalami sleeping beauty syndrome. Hal ini menyebabkan penderita mengalami kenaikan berat badan.

Mereka yang hidup dengan KLS harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi saat sindrom ini datang.

Memahami gejala dan cara mengidentifikasinya penting dilakukan untuk menghindarkan potensi yang terjadi saat seseorang mengalami sleeping beauty syndrome.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/19/144825365/apa-itu-sleeping-beauty-syndrome

Terkini Lainnya

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke