Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Vaksin Virus Corona Aman dan Efektif? AS Akan Melihatnya Akhir Tahun Ini

Seperti diketahui, saat ini beberapa kandidat vaksin tengah diteliti.

"Dan jika semuanya berjalan seperti yang telihat, salah satunya akan memasuki fase 3 pada akhir Juli," kata Fauci.

Melansir NBC News, Kamis (9/7/2020), fase akhir dari uji klinis diperlukan untuk menentukan apakah suatu obat bekerja.

Sementara itu, kandidat vaksin lain akan memasuki uji coba fase 3 setelah bulan Juli.

"Kami berharap pada akhir tahun ini atau awal 2021, setidaknya akan memiliki jawaban apakah vaksin aman dan efektif," ujar Fauci yang juga merupakan Direktur Institut Nasional Penyakit Menular AS.

Ia mengatakan, meningkatnya kasus virus corona di Amerika Serikat menandakan keadaan yang tidak baik.

Mengacu pada peningkatan kasus yang terjadi, lanjut Fauci, hal ini tidak akan dianggap sebagai gelombang, namun merupakan lonjakan atau kebangkitan infeksi.

Untuk memastikan bahwa vaksin akan tersedia segera setelah uji klinis selesai, Fauci menyebutkan, National Institutes of Health bekerja sama dengan perusahaan memulai pembuatan dosis obat sebelum diketahui apakah berfungsi atau tidak.

Jika vaksinnya ternyata tidak aman dan efektif maka dosis-dosis tersebut harus dibuang.

"Itu risiko finansial, itu bukan risiko keamanan, juga risiko integritas ilmiah," ujar dia.

Collins mengakui pengembangan vaksin virus corona yang dijuluki Operation Warp Speed, mungkin memberi kesan bahwa para ilmuwan mengambil jalan pintas demi keamanan.

"Saya ingin meyakinkan semua orang, bahwa tidak akan ada kompromi pada prinsip-prinsip keselamatan dan kemanjuran," kata dia.

"Apa pun yang kami hasilkan dalam beberapa bulan akan diuji secara ketat seperti halnya vaksin apa pun," lanjut Fauci.

Fase 3

Uji coba fase 3 akan mencakup 30.000 orang, di mana setengahnya akan menerima vaksin dan setengahnya tidak.

Uji coba akan berlangsung di daerah di mana terdapat tingkat penularan yang tinggi, termasuk lokasi di luar AS.

Para peneliti juga bertujuan untuk memasukkan orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi.

Fauci menyampaikan, pihaknya memastikan bahwa uji coba diwakili dengan sangat baik oleh orang-orang yang paling rentan.

Tidak hanya terhadap infeksi karena keadaan tertentu, tetapi juga mereka yang lebih rentan terhadap komplikasi karena komorbiditas yang mendasarinya.

Ia juga mengakui, belum mengetahui jawaban terkait berapa lama perlindungan dari vaksin akan berlangsung.

"Kita akan berasumsi bahwa ada tingkat perlindungan, tetapi kita harus berasumsi bahwa itu akan menjadi perlindungan terbatas," papar Fauci.

Penelitian lanjutan masih diperlukan. Collins menyatakan optimistis pada pengembangan vaksin.

"Ini merupakan virus yang cukup baik untuk bekerja dengan vaksin. Ini memiliki kemampuan di mana infeksi alami tampaknya bersifat protektif. Tampaknya tidak bermutasi terlalu cepat dibandingkan dengan yang lain," ujar dia.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa ini merupakan virus RNA. Seperti diketahui, virus RNA bermutasi, namun konsekuensi fungsional dari mutasi sejauh ini tidak terlihat mengesankan. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/09/190500565/apakah-vaksin-virus-corona-aman-dan-efektif-as-akan-melihatnya-akhir-tahun

Terkini Lainnya

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke