Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Pentagon Beda Pendapat dengan Trump...

KOMPAS.com - Pentagon kembali berbeda pendapat dengan Presiden Donald Trump. Kali ini mereka membantah pernyataan Trump yang menyebut bahwa AS akan mengirim pasukan ke Timur Tengah dengan imbalan 1 miliar dollar AS.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump sebelumnya telah mengklaim bahwa ia mendapatkan dana sebesar 1 miliar dollar AS atau Rp 13,6 triliun dari Arab Saudi karena peningkatan jumlah pasukan AS di Timur Tengah.

Ia pun kembali menceritakan percakapannya dengan Saudi.

"Saya berkata, dengarkan, Anda adalah negara yang sangat kaya. Anda ingin lebih banyak pasukan? Saya akan mengirimkannya kepada Anda, tetapi Anda harus membayar kami. Mereka membayar kita dan sudah menyetor 1 miliar dollar AS di bank," kata Trump dilansir dari Middle East Monitor.

Namun, Pentagon menolak klaim yang mengatakan bahwa pembayaran telah dilakukan. Mereka menegaskan bahwa diskusi tersebut saat ini masih berlangsung.

"Pemerintah Arab Saudi telah setuju untuk berkontribusi pada biayan kegiatan ini. Diskusi sedang berlangsung untuk meresmikan kontribusi ini," kata juru bicara Pentagon, Rebecca Rebarich.

Menurut Pentagon, kontribusi tersebut tidak mengarah pada penyebaran pasukan AS tambahan.

Arab Saudi juga tidak mendorong AS untuk mengambil misi atau tanggung jawab baru.

Perjanjian bilateral

Salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengomentari perjanjian bilateral tersebut dan lebih mendorong pembagian beban antar sesama mitra.

"Meski kami tidak akan mengomentari perjanjian pertahanan bilateral spesifik, lebih luas AS mendorong pembagian beban di antara mitra dalam mendukung kepentingan keamanan bersama, termasuk pertahanan Teluk Arab," kata pejabat tersebut.

Dengan tidak menyebutkan dugaan dana masuk sebesar 1 miliar dollar, pernyataan tersebut jelas bertentangan dengan Trump.

Pendapat yang kontradiktif ini terjadi kedua kalinya dalam kurun waktu satu minggu.

Pada hari Senin (13/1/2020) lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper semakin meragukan alasan Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Ia tak menemukan bukti bahwa pembunuhan itu didasari atas adanya ancaman yang akan segera terjadi di empat kedutaan besar.

Kontradiksi pentagon dengan Trump tampaknya telah menjadi semacam pola.

Hal itu terjadi setelah ancaman presiden untuk merusak 52 warisan budaya Iran jika Teheran membalas.

Esper terpaksa memadamkan kemarahan global terhadap niat Trump tersebut yang dianggap sebagai kejahatan perang.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/18/063700565/saat-pentagon-beda-pendapat-dengan-trump-

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke