PLN Bukan Lingkungan Baru, Rudiantara Ternyata Pernah Jadi Wadirut

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di kantornya Jakarta pada Senin (25/11/2019).

Rupanya, sosok Rudiantara bukan wajah baru di PLN.

Melansir dari catatan Harian Kompas Selasa (11/03/2008) Rudi dilantik untuk menduduki posisi sebagai Wakil Direktur Utama pada 10 Maret 2008.

Saat itu, ia mendampingi Fahmi Mochtar yang ditetapkan sebagai Direktur Utama.

Sebelum Rudiantara ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama PLN, ia menduduki jabatan yang sama di PT Semen Gresik.

Di PLN Rudiantara berperan besar dalam mencari pendanaan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt.

Namun pada 2009, melansir dari pemberitaan Kontan, Rudi mundur dari posisinya sebagai Wadirut PLN.

Ia mengundurkan diri dari posisinya sebelum terpilihnya Dahlan Iskan sebagai Dirut baru PLN.

Ketika itu, susunan tubuh PLN dirombak oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar. Selain mengganti Dirut, Kementerian BUMN sepakat meniadakan posisi Wadirut PLN.

Mengutip dari Kompas.com (27/10/2014) Rudiantara lahir di Bogor pada 3 Mei 1959.

Ia sudah lama berkiprah sebagai profesional kawakan di dunia telekomunikasi Indonesia.

Tercatat ia pernah menjabat di tiga operator seluler terbesar di Tanah Air.

Selesai menyelesaikan pendidikan di bidang Statistik dari Universitas Padjajaran, ia bekerja sebagai General Manager Pengembangan Bisnis di Indosat.

Selanjutnya pada 1996, Rudiantara menjabat sebagai COO PT Telekomindo Primabhakti.

Lalu pada 2005 ia menduduki posisi sebagai direktur di PT XLO Axiata Tbk.

Di luar dunia telekomunikasi, Rudiantara pernah memegang jabatan sebagai CEO Bukitasam Transpacific Railways dan CEO Transpacific Railways Infrastructure.