Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Perubahan TRI menjadi TNI

Kompas.com - 06/04/2024, 18:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimulai sejak era perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.

Sebelum menjadi TNI, angkatan bersenjata Indonesia kerap berganti nama dan mengalami perubahan struktur organisasi.

Sejarah TNI bermula dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), sesaat setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Pada 5 Oktober 1945, BKR berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Untuk menyempurnakan organisasi tentara Indonesia menurut standar militer internasional, maka pada 26 Januari 1946 pemerintah mengubah TKR menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Satu setengah tahun kemudian, terjadi pergantian nama dari TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Berikut ini latar belakang perubahan TRI menjadi TNI.

Baca juga: Sejarah Lahirnya TNI

Kenapa TRI berubah menjadi TNI?

Berdasarkan Penetapan Pemerintah No. 2 tanggal 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Perubahan nama dari "keamanan" menjadi "keselamatan," bertujuan untuk memperluas fungsi ketentaraan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keamanan rakyat Indonesia.

Penggunaan nama ini tidak berlangsung lama, karena pada 26 Januari 1946, pemerintah mengubah TKR menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Perubahan ini bertujuan untuk menyempurnakan organisasi tentara Indonesia menurut standar militer internasional.

Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah membentuk Panitia Besar Penyelenggaraan Organisasi Tentara.

Pada 17 Mei 1946, panitia mengumumkan hasil kerjanya, berupa rancangan dan bentuk Kementerian Pertahanan dan Ketentaraan, kekuatan dan organisasi, peralihan dari TKR ke TRI dan kedudukan laskar-laskar dan barisan-barisan serta badan perjuangan rakyat.

Pada masa itu, banyak rakyat Indonesia yang membentuk laskar-laskar perjuangan atau badan perjuangan rakyat.

Baca juga: Latar Belakang Pembentukan TKR

Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara nasional sambil terus bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa, ternyata terhambat pula dengan banyaknya laskar-laskar dan badan perjuangan rakyat.

Pasalnya, sering terjadi kesalahpahaman antara TRI dengan badan perjuangan rakyat yang lain.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berusaha menyatukan TRI dengan badan perjuangan yang lain.

Pada 15 Mei 1947, presiden mengeluarkan penetapan tentang penyatuan TRI dengan badan dan laskar perjuangan menjadi satu organisasi tentara.

Untuk menyatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI sebagai tentara reguler dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dengan kata lain, latar belakang perubahan TRI menjadi TNI pada tanggal 3 Juni 1947 adalah untuk menghindari kesalahpahaman antara TRI dengan laskar perjuangan rakyat.

Baca juga: Kisah Jenderal Soedirman Dipilih Menjadi Panglima TNI Pertama

Presiden kemudian menetapkan susunan tertinggi TNI. Jenderal Soerdiman diangkat sebagai Panglima TNI, dengan anggotanya adalah Letnan Jenderal Oerip Sumohardjo, Laksamana Muda Nazir, Komodor Suryadarma, Jenderal Mayor Sutomo, Jenderal Mayor Sakirman, dan Jenderal Mayor Jokosuyono.

Dalam ketetapan itu, semua satuan angkatan perang dan laskar yang menjelma menjadi
TNI diwajibkan untuk taat dan tunduk kepada segala perintah dari instruksi yang dikeluarkan
oleh pucuk pimpinan TNI.

Perubahan dari TRI menjadi TNI merupakan langkah penting dalam sejarah militer Indonesia, yang mencerminkan adaptasi yang diperlukan dalam membangun negara merdeka, mandiri, dan stabil untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan NKRI.

 

Referensi:

  • Markas Besar TNI. 2000. Sejarah TNI Jilid I (1945-1949). Jakarta: Pusat Sejarah dan Tradisi TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com