Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD

KOMPAS.com - Tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat (AD).

Sebelumnya, peringatan ini disebut sebagai Hari Infanteri.

Peringatan Hari Juang Kartika TNI AD untuk mengenang peristiwa Pertempuran Ambarawa yang terjadi pada 15 Desember 1945.

Pada waktu itu, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman berhasil merebut benteng pertahanan Sekutu.

Baca juga: Sejarah Monumen Palagan Ambarawa

Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hari Juang Kartika TNI AD diperingati untuk mengenang momen Pertempuran Ambarawa

Kala itu, terjadi pertempuran antara pasukan TKR yang didukung oleh rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu Inggris di Ambarawa.

Letak Ambarawa yang strategis menjadi alasan kota ini diperebutkan.

Apabila Ambarawa jatuh ke tangan Inggris, Yogyakarta dan Surakarta menjadi sasaran daerah selanjutnya.

Pertempuran bermula pada 20 Oktober 1945, ketika Brigade Artileri dari Divisi India ke-23 atau militer Inggris mendarat di Semarang, Jawa Tengah yang dipimpin oleh Brigadir Bethell.

Oleh pihak Indonesia, Bethell diperbolehkan untuk mengurus pelucutan pasukan Jepang.

Selain itu, Bethell juga diizinkan untuk mengevakuasi 19.000 interniran Sekutu (APW) yang berada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.

Akan tetapi, ternyata, kedatangan mereka ini diboncengi oleh orang-orang NICA atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda.

Mereka kemudian mempersenjatai para tawanan Jepang.

Kemudian pada 26 Oktober 1945, insiden pecah di Magelang. Pertempuran berlanjut antara TKR dengan tentara Inggris.

Namun, pada 2 November 1945, pertempuran sempat terhenti setelah kedatangan Presiden Soekarno dan Brigadir Bethell di Magelang.