Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubeng Beteng, Tradisi Malam 1 Suro Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 10/03/2024, 12:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Ketika jam menunjukkan pukul 12 malam, para abdi dalem mulai berjalan sejauh kurang lebih lima kilometer mengitari benteng keraton berlawanan dengan arah jarum jam.

Baca juga: Dugderan, Tradisi Sambut Ramadan di Semarang

Masyarakat Yogyakarta maupun wisatawan dari dalam dan luar negeri yang ingin berpartisipasi, dapat mengikuti prosesi di belakang barisan para abdi dalem.

Selain itu, mereka juga harus mematuhi tradisi dengan menanggalkan alas kaki dan tidak boleh berbicara.

Pasalnya, tujuan Mubeng Beteng bukan untuk menyambut tahun baru Islam dan Jawa dengan hingar bingar, tetapi dalam keheningan guna merefleksikan diri selama satu tahun sebelumnya dan berdoa untuk tahun yang akan datang.

Itulah yang membedakan tradisi ini dengan perayaan tahun baru Masehi, yang biasanya dirayakan dengan pesta pora, contohnya seperti menyalakan kembang api.

Kini, Mubeng Beteng telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com