Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi dan Filosofi Makanan dalam Serat Centhini

Kompas.com - 09/03/2024, 09:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Bagi masyarakat Jawa, suguhan yang lengkap dan beragam merupakan bentuk penghormatan untuk tamu.

Baca juga: Serat Wedhatama: Pencipta, Urutan, Cuplikan Isi, dan Maknanya

Filosofi makanan dalam Serat Centhini

Berikut ini contoh makanan tradisional dalam Serat Centhini sekaligus filosofinya.

Tumpeng Megana

Tumpeng Megana biasanya disajikan dalam hajatan dan sebagai pelengkap sesaji.

Sebagai pelengkap sesaji, Tumpeng Megono dihiasi taburan bawang merah dan kacang panjang yang melingkar hingga atas tumpeng. Pada bagian puncak tumpeng dihiasi cabai.

Di sekeliling tumpeng terdapat olahan tempe dan telur. Sesaji Tumpeng Megana memiliki arti tentang keberadaan manusia dan hubungannya dengan Tuhan.

Ubarampe dalam Tumpeng Megana diumpamakan sebagai Gunung Meru yang diputari oleh Dewa Siwa.

Kacang panjang yang mengelilingi tumpeng diibaratkan sebagai sebuah naga yang mengelilingi gunung.

Sedangkan taburan bawang merah dan cabai merah di pucuk tumpeng memiliki arti sebagai api yang menjilat ke angkasa akibat diputari oleh Dewa Siwa.

Makna serta filosofi Tumpeng Megana merupakan hasil dari tradisi dan budaya masyarakat Jawa pada zaman dulu yang mayoritas memeluk agama Hindu.

Baca juga: Sejarah Tiwul, Makanan Zaman Susah yang Naik Kasta

Sega Liwet

Dalam Serat Centhini, Sega Liwet atau Nasi Liwet yang digunakan sebagai sesaji biasanya berupa nasi putih dengan lauk serundeng.

Nasi putih dan serundeng pada Sega Liwet ditempatkan di tampah dengan dialasi daun pisang.

Sega Liwet menggambarkan kehidupan manusia ketika berusia lanjut, yang dapat dikatakan sudah mampu mengatasi cobaan atau ujian hidup, sehingga jiwanya bersih kembali.

Filosofi tersebut tergambar pada nasi putih. Sedangkan, lauk serundeng menggambarkan kesederhanaan manusia yang tidak lagi memikirkan duniawi.

Kesederhanaan ini menggambarkan bahwa manusia ketika tua akan lebih memilih berserah diri kepada Tuhan daripada mencari kesenangan duniawi.

 

Referensi:

  • Sunjata, Wahjudi Pantja, Sumarno, dan Titi Mumfangati. (2014). Kuliner Jawa dalam Serat Centhini. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com