Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi dan Filosofi Makanan dalam Serat Centhini

Kompas.com - 09/03/2024, 09:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serat Centhini merupakan sebuah karya sastra Jawa yang digubah oleh tiga orang pujangga istana Keraton Surakarta, yakni Yasadipura II, Ranggasutrasna, dan Sastradipura.

Penulisan Serat Centhini berlangsung dari tahun 1814 hingga 1823, sejak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunagara III masih menjadi putra mahkota, hingga diangkat menjadi penguasa raja Surakarta dengan gelar Sunan Pakubuwono V.

Serat Centhini mengandung banyak informasi seputar pendidikan, sejarah, arsitektur, pengetahuan alam, agama, hingga kuliner tradisional.

Kekayaan informasi tersebut membuat Serat Centhini sering kali disebut sebagai “Ensiklopedi Kebudayaan Jawa”

Serat Centhini, yang terdiri atas 3.112 halaman, terbagi dalam 12 jilid, yang ditulis tangan pada kertas folio dengan huruf Jawa.

Salah satu pembahasan menarik yang terkandung dalam Serat Centhini adalah tentang kuliner Jawa.

Berikut ini fungsi dan filosofi makanan dalam Serat Centhini.

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono V: Raja di Balik Lahirnya Serat Centhini

Fungsi makanan dalam Serat Centhini

Makanan dan minuman yang dibahas dalam Serat Centhini tidak hanya hidangan utama dan kudapan (jajanan pasar), tetapi juga hidangan sesaji maupun hidangan perjamuan.

Hidangan-hidangan tersebut diceritakan melalui kisah-kisah yang memuat pelajaran hidup.

Dalam Serat Centhini, makanan memiliki fungsi tertentu dan memiliki nilai filosofi tersendiri.

Secara garis besar, terdapat tiga fungsi makanan dalam Serat Centhini, yaitu:

  • Fungsi sosial, ketika makanan disajikan sebagai jamuan makan
  • Fungsi ekonomi, makanan sebagai barang ekonomi yang dijualbelikan
  • Fungsi ritual, makanan digunakan sebagai pelengkap dalam ritual atau upacara adat Jawa

Fungsi sosial makanan dalam Serat Centhini tampak pada masyarakat Jawa yang gemar memberikan makanan ketika "nduwe gawe" (punya hajat) atau ketika makanan dan minuman disuguhkan sebagai jamuan untuk tamu.

Biasanya, masyarakat Jawa akan memberikan jamuan makan yang lengkap ketika kedatangan tamu.

Makanan yang disuguhkan dalam menjamu tamu terbilang komplit, terdiri dari daging, sayur, buah-buahan, serta minuman.

Bahan makanan untuk perjamuan tamu tersebut biasanya diambil dari hasil kebun sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com