Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serat Wedhatama: Pencipta, Urutan, Cuplikan Isi, dan Maknanya

Kompas.com - 11/01/2022, 15:15 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karya sastra Jawa banyak yang memiliki makna filosofis bagi manusia, salah satunya adalah Serat Wedhatama.

Serat Wedhatama adalah karya sastra Jawa baru yang sedikit dipengaruhi Islam dan tergolong sebagai karya legendaris.

Pencipta serat ini adalah KGPAA Mangkunegara IV, yang memerintah Praja Mangkunegaran dari 1853 sampai 1881.

Serat Wedhatama mengandung banyak ajaran mengenai kehidupan manusia yang masih relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.

Baca juga: Kitab Arjunawiwaha: Pengarang, Cerita, dan Penyimpangan

Urutan isi Serat Wedhatama

Serat Wedhatama berisi lima tembang macapat (puisi tradisional Jawa) dengan total 100 pupuh (bait).

Berikut ini pembagian dan urutan tembang macapat yang terdapat dalam Serat Wedhatama.

  • Pangkur (14 pupuh, 1 - 14)
  • Sinom (18 pupuh, 15 - 32)
  • Pocung (15 pupuh, 33 - 47)
  • Gambuh (35 pupuh, 48 - 82)
  • Kinanthi (18 pupuh, 83 - 100)

Isi dari Serat Wedhatama berupa falsafah kehidupan yang menggabungkan nilai-nilai Jawa dan Islam.

Misalnya seperti bagaimana cara menganut agama dengan bijak, menjadi manusia seutuhnya, dan menjadi orang yang berwatak ksatria.

Ada pula beberapa petikan yang dianggap sebagai kritik terhadap konsep ajaran Islam yang ortodoks, yang mencerminkan perjuangan budaya Jawa dengan gerakan pemurnian Islam.

Naskah asli Serat Wedhatama hingga kini disimpan di Perpustakaan Reksapustaka Mangkunegaran di Surakarta. Kepopuleran karya sastra legendaris ini bahkan memengaruhi sejumlah karya seni kontemporer.

 

Baca juga: Kitab Mahabharata: Penulis, Isi, dan Kisahnya

Cuplikan Isi Serat Wedhatama

Berikut ini cuplikan isi dari setiap tembang dalam Serat Wedhatama dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

Pangkur

Pangkur dalam Serat Wedhatama utamanya menjelaskan tentang cara menjadi pribadi yang baik. Berikut ini cuplikan dari bait pertama.

Mingkar mingkuring angkara,
Akarana karanan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung,
Kang tumrap neng tanah Jawa,
Agama ageming aji

Meredam nafsu angkara dalam diri,
Hendak berkenan mendidik putra-putri
Tersirat dalam indahnya tembang,
Dihias penuh variasi,
Agar menjiwai hakikat ilmu luhur,
Yang berlangsung di tanah Jawa (nusantara),
agama sebagai “pakaian” kehidupan

Baca juga: Kitab Arjunawijaya: Pengarang, Isi, dan Kisahnya

Sinom

Sinom menjelaskan tentang kewajiban, hak, dan dasar spiritual dalam kehidupan. Berikut cuplikan dari bait pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com