Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makna Konferensi Meja Bundar (KMB) bagi Bangsa Indonesia

Kompas.com - 27/02/2024, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Selain menjadi negara serikat, hasil KMB menyatakan bahwa Indonesia juga harus bergabung bersama negara-negara federal (negara boneka) yang dibentuk Belanda.

Perubahan Indonesia menjadi negara serikat tentu mengubah Undang-Undang Dasar dari UUD 1945 menjadi Konstitusi Republik Indonesia Serikat (Konstitusi RIS).

Menurut Konstitusi RIS, wilayah pemerintahan RIS meliputi daerah sebagai negara bagian dan daerah bukan negara bagian tetapi sebagai satuan kenegaraan.

Hasil KMB ini tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Oleh sebab itu, pada 17 Agustus 1950, RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia kembali ke bentuk ke negara kesatuan.

Baca juga: Hasil KMB yang Tidak Direalisasikan Belanda Sesuai Kesepakatan

Menunjukkan kemampuan diplomasi Indonesia

Arti penting Konferensi Meja Bundar bagi perjuangan diplomasi bangsa Indonesia adalah menunjukkan kemampuan diplomasi Indonesia dalam mengakhiri konflik dan ketidakpastian politik.

Kemampuan diplomasi inilah yang menghindarkan rakyat dari konflik bersenjata yang mungkin terus berlanjut dan merugikan kedua belah pihak.

Pertempuran besar semasa mempertahankan kemerdekaan seperti Pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api, Pertempuran Medan Area, dan sebagainya, tidak perlu dialami lagi oleh rakyat.

Kedaulatan Indonesia yang didapat melalui diplomasi KMB merupakan kemenangan bagi seluruh rakyat.

Baca juga: Pembatalan Hasil Perjanjian KMB dan Dampaknya

Memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional

Makna Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia adalah didapatkannya legitimasi internasional.

KMB adalah tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang membantu mengokohkan posisi bangsa Indonesia di mata dunia.

Dengan diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat oleh Belanda, Indonesia juga dipandang oleh negara lain sebagai negara yang memiliki hak untuk berdiri di dunia internasional.

Pengakuan internasional membantu Indonesia untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain itu, KMB membuka jalan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara asing, serta memperluas hubungan ekonomi, sosial, dan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com