Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Taufik
Dosen UIN Imam Bonjol Padang

Dosen dan Ketua Moderasi Beragama UIN Imam Bonjol Padang. Direktur Eksekutif Mata Institute

Republik Baliho: Obral Ketidakwarasan, Kegilaan, dan Ketidakwajaran

Kompas.com - 27/01/2024, 11:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka tidak hanya menampilkan ‘kebenaran’, tetapi juga penipuan di sana-sini. Mereka tidak hanya membacakan ‘program-program’, tetapi juga menyampaikan khayalan-khayalan.

Mereka tidak hanya menyuarakan kepentingan bersama, tetapi juga kepentingan dirinya. Mereka tidak hanya ‘menyadarkan’ masyarakat, tetapi juga membutakannya.

Mereka tidak hanya bermain dengan kata-kata, tetapi juga memanipulasinya. Mereka tidak hanya menyampaikan kebenaran, tetapi juga mendistorsinya. Inilah ketidakwarasan.

Dalam praktiknya, kandidat dan partai yang mengusung justru mencela dan membenci kandidat lain dan menggantungakan secara berlebihan harapan, mimpi, dan imaji untuk masa yang akan datang.

Mereka memanfaatkan momen untuk menumbuhkan dalam benak masyarakat citra dan image betapa tidak jelasnya seseorang atau orde sekarang.

Bagi incumbent/orang lama dengan gembira dan percaya diri, yang kadang berlebihan, merinci segala prestasi dan pencapaian sebagai bagian pembumian karakter diri.

Kedua bentuk kandidat tersebut meringsut untuk mengubur masyarakat dalam mimpi-mimpi yang tidak waras perihal orde masa depan.

Banyak kosa kata yang keluar sebagai bagian dari pengukuhan citra ini. Kosa kata yang dipopuler, salah satunya, adalah ‘membangun masyarakat yang lebih baik dan sejahtera, membangun bersama masyarakat, konsisten membangun aqidah, bangkit untuk perubahan, konsisten memperbaiki kesejahteraan guru, generasi baru dengan harapan baru, pengentasan kemiskinan, pintar memilih dan memilih yang pintar, bersama kita kuat, saiyo sakato membangun nagari, terbukti membawa perubahan dan entah apalagi’.

Kata-kata tersebut diluncurkan dengan mulus melalui uraian-uraian indah dan syahdu serta mencampakan penderitaan yang sedang dialami, kepedihan hidup yang dirasakan, kerisauan dan kegagalauan tentang kondisi sekarang, kelaparan, busung lapar dan banyak lagi.

Dengan kata-kata yang manis bahwa kandidat tertentu dengan santun (sombong?) akan segera menuntaskan agenda yang masih terbengkalai/tidak tercapai.

Dengan citra yang disuguhkan masyarakat tidak hanya berpikir dan memahami masyarakat masa depan, tetapi juga seolah-olah dipaksa “membentuk” realitas masa depan sesuai dengan mimpi-mimpi para kandidat.

Mereka dibanjiri citra, makna, simbol, sosok dan jargon akhirnya mereka jatuh dalam medan simbolik karena penguasaan citra oleh partai atau kandidat.

Manipulasi bahasa terjadi di mana-mana, kedistorsian ide berserakan di mana-mana, pemerkosaan citra terpampang, penyimpangan tafsiran, makna dan ungkapan terjadi di mana-mana di setiap sudut kota demi penaklukan pikiran-pikaran masyarakat (silent majority).

Tidak disangkal lagi calon presiden, partai dan para kandidat bergaya seolah-olah mereka adalah rezim kebenaran penafsiran atas realitas, masalah dan sebagainya. Inilah kegilaan.

Wacana normaliasasi juga akan senantiasa muncul dari setiap calon yang bermasalah. Sehingga dengan normalisasi kandidat yang bermasalah, kelompok atau masyarakat tertentu yang dinggap potensial dalam menggoyang stabilitas kandidat tidak lagi mendapatkan tempat sebagai subyek politik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com