Prasasti Mula Malurung dikeluarkan pada tahun 1255, ketika Kerajaan Singasari diperintah oleh Raja Wisnuwardhana.
Isi prasasti ini sangat panjang dan membahas banyak hal. Selain berisi pujian kepada Dewa Siwa, Prasasti Mula Malurung berisi tentang nama raja-raja Kerajaan Singasari dan pemberian tanah sima (bebas pajak) kepada tokoh bernama Pranaraja.
Baca juga: Prasasti Mula Malurung: Sejarah Penemuan dan Isinya
Arca Joko Dolog kini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya, yang keberadaannya dapat ditemukan di Jalan Taman Apsari, Surabaya.
Sebenarnya, tempat ditemukannya Prasasti Wurare dan Arca Joko Dolog adalah di Desa Kandang Gajah, Trowulan, Mojokerto.
Pada 1817, prasasti ini dipindahkan dengan tujuan untuk dibawa ke Belanda melalui pelabuhan di Surabaya.
Karena gagal dibawa ke Belanda, Prasasti Wurare dan Arca Joko Dolog terdiam di Surabaya hingga kini.
Baca juga: Prasasti Wurare, Peninggalan Singasari yang Gagal Dibawa ke Belanda
Isi prasasti yang dibuat pada tahun 1289 ini terdiri atas 19 baris tulisan, yang memuat cukup banyak informasi penting.
Salah satunya adalah tentang pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga pada abad ke-11, menjadi Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.