Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamikaze, Korps Serangan Udara Bunuh Diri Jepang

Kompas.com - 29/12/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada masa Perang Dunia II, tepatnya pada 25 Oktober 1944, serangan kamikaze pertama dilancarkan oleh Jepang.

Melansir Britannica, kamikaze adalah pilot Jepang yang pada Perang Dunia II sengaja melakukan tabrakan bunuh diri ke sasaran musuh, biasanya ke kapal.

Istilah ini juga kerap digunakan untuk menunjuk pada pesawat yang ditunggangi dalam serangan tersebut.

Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai dua pengertian terkait kamikaze.

Pengertian yang pertama adalah angin yang datang mendadak yang menyelamatkan bangsa Jepang dalam suatu peperangan antara Jepang dan Tiongkok pada abad ke-18.

Sedangkan pengertian yang kedua, kamikaze adalah pasukan udara Jepang yang dalam Perang Dunia II bersedia mati bersama pesawat terbang yang mereka tumpangi dengan menumbukkannya pada sasaran.

Lantas, mengapa Jepang melakukan kamikaze dan bagaimana sejarahnya?

Baca juga: Operasi Ten-Go, Misi Bunuh Diri Angkatan Laut Jepang

Apa yang dimaksud kamikaze?

Mengutip Britannica, kata kamikaze berarti angin ilahi. Istilah ini mengacu pada topan yang secara kebetulan membubarkan armada invasi Mongol yang mengancam Jepang dari barat pada 1281.

Pada masa Perang Dunia II, istilah kamikaze digunakan untuk menyebut awak pesawat Jepang yang melakukan serangan bunuh diri dengan menabrakkan pesawatnya ke sasaran, utamanya kapal musuh.

Sebelum kamikaze dilakukan secara terorganisasi oleh Jepang, sejumlah pilot dari Blok Poros maupun Sekutu sebenarnya pernah melakukan aksi serupa.

Aksi bunuh diri biasanya dilakukan sebagai upaya terakhir, ketika pesawat mengalami kerusakan parah dan pilot tidak ingin mengambil risiko ditangkap.

Aksi itu masih bersifat individual, di mana segala keputusan diambil secara langsung di medan perang oleh pihak bersangkutan yang memang siap untuk mati.

Salah satu contohnya pada saat Jepang mengebom Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.

Baca juga: Arti Penting dan Posisi Pearl Harbor bagi Jepang

Saat itu, pesawat Letnan Satu Fusata Iida terkena serangan yang membuat tangki bahan bakarnya bocor.

Iida, yang telah bersiap mati, lantas dengan sengaja menabrakkan pesawatnya ke Pangkalan Udara Angkatan Laut Kaneohe.

Kapan Jepang melakukan kamikaze?

Jepang pertama kali melakukan kamikaze pada 25 Oktober 1944, dalam Pertempuran Teluk Leyte di kawasan Filipina, melawan Sekutu yang terdiri dari gabungan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Saat itu, Jepang tidak lagi perkasa setelah mengalami serangkaian kekalahan dari pasukan Sekutu.

Sebagai solusinya, para komandan pesawat mengusulkan tindakan bunuh diri dengan menghancurkan kapal musuh menggunakan pesawat mereka.

Baca juga: Pertempuran Teluk Leyte, Debut Pasukan Udara Berani Mati Jepang

Melansir National Geographic, Motoharu Okamura, yang memimpin skuadron kamikaze, mengatakan bahwa, “Saya sangat yakin bahwa satu-satunya cara untuk membuat perang menguntungkan kita (Jepang) adalah dengan melakukan serangan menukik dengan pesawat kita. Tidak ada jalan lain. Berikan saya 300 pesawat dan saya akan membalikkan keadaan perang.”

Bagi Sekutu, Kamikaze adalah taktik yang menyedihkan. Pasalnya, sebuah rudal berawak dikembangkan khusus untuk kamikaze, di mana para pilot tidak akan bisa keluar setelah rudal terpasang pada pesawatnya.

Para pilot kamikaze atau pasukan Jepang yang berani mati, biasanya para amatir yang menawarkan diri sebagai sukarelawan demi bangsanya.

Umumnya, pesawat kamikaze adalah pesawat tempur biasa atau pembom ringan, yang diisi dengan bom dan tangki bahan bakar tambahan sebelum diterbangkan untuk menabrak sasarannya.

Serangan kamikaze kemudian dikenal sebagai taktik bom bunuh diri Jepang yang dirancang untuk menghancurkan kapal perang musuh semasa Perang Dunia II.

Baca juga: Samurai: Sejarah, Senjata, Kode Etik, dan Pembubaran

Pada 25 Oktober 1944, Jepang menggunakan pesawat pengebom kamikaze untuk pertama kalinya, dalam Pertempuran Teluk Leyte.

Sejak itu, serangan Kamikaze terhadap kapal perang Sekutu berlanjut sepanjang Perang Dunia II, hingga Jepang menyatakan menyerah.

Dalam serangan kamikaze Perang Dunia II, lebih dari 3.000 pilot Jepang tewas, dan lebih dari 7.000 pasukan Sekutu menjadi korban.

Di samping itu, sebanyak 34 kapal Sekutu tenggelam dan ratusan lainnya rusak akibat serangan kamikaze.

Meski telah berperang hingga titik darah penghabisan, Jepang tetap kalah dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada Agustus 1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com