Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puti Kesumba, Cerita Rakyat Jambi

Kompas.com - 23/12/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cerita rakyat "Puti Kesumba" berasal dari Jambi yang menceritakan tentang peristiwa seorang anak putri yang dibawa oleh ular sawah.

Berikut ini kisah lengkap tentang Puti Kesumba.

Baca juga: Cerita Rakyat Minangkabau, Si Miskin dan Gergasi

Cerita rakyat Puti Kesumba

Dikisahkan ada sepasang suami istri yang sudah menikah lama, tetapi belum dikaruniai buah hati.

Suatu malam, mereka bermimpi didatangi oleh seorang kakek-kakek.

Sang kakek berkata kepada mereka, "Jika kalian ingin memiliki anak, carilah rebung yang dililit ular sawah. Rebus dan makanlah rebung itu".

Keesokan harinya, si suami segera mencari rebung seperti yang diucapkan sang kakek.

Beruntungnya, si suami berhasil menemukan rebung itu.

Lalu, ia menceritakan mimpinya semalam kepada ular sawah yang sedang melilit rebung.

Akhirnya, si ular sawah berkata, "Baiklah, akan kuberikan rebung ini. Akan tetapi, tuan harus berjanji. Jika anak tuan seorang laki-laki, ia menjadi milik Tuan. Namun, jika anak tuan adalah perempuan, ia menjadi milikku. Serahkan anak itu kepadaku".

Tanpa berpikir panjang, si suami langsung menyetujui persyaratan itu.

Rebung pun dibawa pulang, dimasak, dan dimakan.

Baca juga: Si Lumpuh, Si Buta, dan Si Pengentut, Cerita Rakyat Minangkabau

Beberapa hari kemudian, benar seperti ucapan sang kakek, si istri pun hamil.

Setelah genap sembilan bulan sepuluh hari, sang istri melahirkan seorang putri yang diberi nama Puti Kesumba.

Sepasang suami istri ini pun merasa senang sekaligus sedih.

Sebab, seperti persyaratan yang sudah disetujui oleh si suami sebelumnya, jika anaknya perempuan, maka harus diserahkan kepada si ular sawah.

Akan tetapi, sepasang suami istri ini memutuskan untuk tidak menaati perjanjian mereka.

Untuk menyembunyikan putrinya, Puti Kesumba dilarang keluar dari rumah.

Semua keperluan Puti Kesumba disediakan dan dilakukan di dalam rumah.

Suatu hari, ketika si suami hendak pergi berlayar selama tiga bulan, ia berpesan kepada istrinya agar menjaga Puti Kesumba baik-baik.

Begitu si suami berangkat, si istri membawa Puti Kesumba mandi ke sungai.

Di tengah sedang asik bermain, Puti Kesumba tiba-tiba ditangkap oleh ular sawah.

Puti Kesumba pun berteriak minta tolong kepada ibunya, tetapi tidak berhasil diselamatkan.

Ular sawah itu membawa Puti Kesumba ke tebing yang menjorok ke tengah sungai.

Si ular sawah bertanya kepada Puti Kesumba, "Sudah seberapa besarkah hatimu?".

Puti Kesumba menjawab, "Masih kecil. Baru sebesar pinang".

Baca juga: Gajah dan Burung Pipit, Cerita Rakyat Minangkabau

Selama beberapa bulan, si ular sawah terus menanyakan seberapa besar hati Puti Kesumba.

Suatu ketika, Puti Kesumba mengatakan bahwa hatinya sudah sebesar nyiru.

Setelah mendengar hal itu, ular sawah segera pergi memanggil sekitar 10 ular sawah lainnya.

Puti Kesumba akan disantap oleh sekumpulan ular sawah tersebut.

Namun beruntungnya, tiba-tiba Puti Kesumba melihat sang ayah melintas di sungai tempat ia berada.

Puti Kesumba pun langsung berteriak minta tolong kepada sang ayah.

Ayah Puti Kesumba pun terkejut melihat putrinya. Ia segera mendekatkan perahunya dan membawa Puti Kesumba pergi.

Dengan cepat pula sang ayah mendayung perahunya untuk segera menjauh dari tebing itu.

Pada akhirnya, Puti Kesumba berhasil diselamatkan dan hidup bahagia bersama kedua orang tuanya.

Sementara itu, si ular sawah tewas karena dimakan oleh ular-ular lainnya yang merasa kecewa karena umpannya telah dibawa pergi.

 

Referensi:

  • Tasai, S Amran. (1994). Cerita Rakyat dari Jambi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com