Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tragedi yang Terjadi Saat Natal

Kompas.com - 22/12/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Terjadinya Christmas Truce ini bermula ketika Perang Dunia I meletus pada 1914 silam.

Pada 7 Desember 1914, Paus Benediktus XV mengimbau negara-negara yang berperang agar menghentikan perang untuk sementara waktu.

Akan tetapi, imbauan Paus ini tidak dihiraukan oleh negara-negara peserta perang, yang menolak gencatan senjata di Hari Natal pada 1914.

Menjelang malam Natal, suasana di medan perang terasa sangat dingin.

Untuk menghibur para pasukannya, Kaisar William II dari Jerman mengirim pohon natal ke garis depan.

Sewaktu beberapa prajurit Jerman menyanyikan lagu Stille Nacht (Malam yang Sunyi), tentara Inggris ternyata mengikuti mereka.

Lalu, pada waktu fajar Natal 1914, beberapa prajurit Jerman keluar dari parit tempat persembunyian mereka dan berjalan menuju garis pertahanan lawan di No Man's Land, Belgia, sembari berseru "Selamat Natal" menggunakan bahasa Inggris.

Awalnya, prajurit Inggris mengira ini sebuah jebakan. Namun, setelah melihat para prajurit Jerman keluar tanpa membawa senjata, tentara Inggris juga ikut keluar dan akhirnya berdamai.

Prajurit Jerman dan Inggris saling berjabat tangan dan mengucapkan selamat Natal.

Dengan begitu, telah terjadi gencatan senjata secara tidak resmi di antara keduanya.

Baca juga: Sejarah Pohon Natal dan Maknanya

Bencana Tangiwai

Pada 24 Desember 1953, bencana atau kecelakaan kereta api Tangiwai terjadi.

Kecelakaan Tangiwai ini adalah kecelakaan lokomotif yang terjadi sekitar pukul 22:21, ketika jembatan kereta api di atas Sungai Whangaehu runtuh di bawah kereta penumpang ekspres di Tangiwai, Selandia Baru.

Kronologinya adalah pada 24 Desember 1953, pukul 15.00, kereta ekspres dari Wellington ke Auckland yang mengangkut sebelas gerbong, lima gerbong kelas dua, empat gerbong kelas satu, satu gerbong penjaga, dan satu gerbong melintas.

Dengan membawa penumpang sebanyak 285 orang dan awak, kereta tersebut menurut saksi lewat pukul 22:20 dengan kecepatan sekitar 40 mil per jam (64 km/jam).

Namun, mendekati jembatan di atas Sungai Whangaehu di Tangiwai, tiba-tiba seorang pejalan kaki bernama Cyril Ellis yang berdiri di dekat lintasan melambaikan sebuah obor sebagai penanda bahwa telah terjadi sesuatu di jembatan yang akan dilewati oleh kereta ekspres tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com