Yamato, Kapal Perang Terbesar Era Perang Dunia II

Yamato secara resmi ditugaskan di Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada 16 Desember 1941, tidak lama setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor, Hawaii, yang menandai dimulainya Perang Dunia II di kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga: Kaiyo Maru, Kapal Perang Modern Jepang Pertama

Riwayat kapal perang Yamato

Ketika diperkenalkan ke dunia, Yamato menjadi kapal perang terbesar dan terkuat yang pernah ada.

Yamato bergabung dengan Divisi Kapal Perang Pertama dengan dikomandoi Kapten Gihachi Takayanagi.

Pada 12 Februari 1942, Yamato menjadi andalan Armada Gabungan Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Isoroku Yamamoto.

Tiga bulan kemudian, kapal ini menjadi kekuatan utama Jepang dalam Pertempuran Midway melawan armada AS.

Menyusul kekalahan Jepang dalam Pertempuran Midway, Yamato diistirahatkan di Truk Atoll.

Di luar kehebatan senjata dan ukurannya yang super besar, Yamato memiliki kelemahan.

Kecepatan Yamato tidak mampu mengimbangi sebagian besar kapal penjelajah dan kapal induk Jepang.

Kecepatan Yamato yang tidak lebih dari 27 knot disebabkan oleh mesin kapal yang kurang bertenaga.

Baca juga: 5 Kapal Perang Terkuat Perang Dunia II

Selain itu, konsumsi bahan bakar Yamato sangat tinggi dan amunisinya untuk pengeboman pantai tergolong kurang.

Pada Mei 1943, Yamato kembali diterjunkan, tetapi dirusak lagi oleh USS Skate menjelang akhir tahun.

Setelah perbaikan selesai pada April 1944, Yamato menunjukkan ketangguhannya pada Pertempuran Laut Filipina.

Pada Oktober 1944, Yamato untuk pertama kalinya menembakkan senjata utamanya ketika AS unggul dalam Pertempuran Teluk Leyte.

Usai pertempuran itu, Yamato dipulangkan ke Jepang untuk meningkatkan persenjataan antipesawatnya.

Memasuki 1945, Yamato menjadi satu-satunya harapan Jepang untuk menghancurkan armada Sekutu dalam Pertempuran Okinawa, yang dikenal sebagai perang terganas antara AS dan Jepang di akhir Perang Dunia II.

Baca juga: Pertempuran Okinawa, Serangan Terganas di Akhir Perang Dunia II