Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Panai, Batu Bertulis Peninggalan Kerajaan Panai

Kompas.com - 16/12/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Menurut Meyanti, keadaan alam yang digambarkan dalam Prasasti Panai merujuk pada kawasan Padang Lawas.

Pasalnya, dalam prasasti terdapat kata sungai, perahu, mengalir, hilir, ikan, dan sawah, yang erat kaitannya dengan keadaan alam Padang Lawas sekarang ini.

Griffiths dan Meyanti berpendapat, kemungkinan besar Pa?ai adalah nama asli dari Padang Lawas.

Selain itu, Prasasti Panai menyebutkan pendirian suatu daerah yang mungkin tidak hanya untuk wilayah hunian, tetapi juga untuk bangunan suci keagamaan.

Bangunan suci yang dimaksud adalah biara hinan (kuti hinan) dan kuti haji (biara raja).

Penyebutan kata kuti pada Prasasti Panai memunculkan asumsi bahwa bangunan suci yang dimaksud bercorak Buddha.

Baca juga: Isi Prasasti Rambatan Peninggalan Raja Adityawarman

Meskipun kedua bangunan tersebut belum dapat dipastikan letaknya sekarang ini, di kawasan Padang Lawas tersisa bangunan keagamaan yang bercorak Buddha, salah satunya Biaro Bahal, tempat Prasasti Panai ditemukan.

Dua baris terakhir Prasasti Panai menginformasikan tentang pejabat desa yang bergelar kabayan, yang diberi tugas berkaitan dengan bangunan suci agama Buddha.

Bangunan suci tersebut diduga merupakan bangunan pendharmaan terhadap tokoh hinan dan haji. Gelar haji menunjukkan bahwa Panai merupakan kerajaan kecil.

Lokasi penemuan Prasasti Panai yang diapit oleh sungai dan dipagari pegunungan, sesuai dengan deskripsi Kerajaan Panai dalam Prasasti Tanjore peninggalan Kerajaan Chola di India.

Dengan mengacu pada keterangan Prasasti Panai, dan diperkuat Prasasti Tanjore, diperkirakan letak Kerajaan Panai berada di Padang Lawas.

 

Referensi:

  • Meyanti, Lisda. (2019). Prasasti Panai: Kajian Ulang tentang Lokasi Kerajaan Panai. AMERTA, 37 (1): 27-38.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com