Dalam sebuah kampung biasanya terdiri dari beberapa keluarga dan hidup secara gotong royong dengan sistem pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki.
Misalnya para laki-laki bertugas membangun rumah, sementara kaum perempuan akan merawat dan menghiasnya.
Mereka juga menunjuk ketua suku dan memiliki aturan hidup sederhana yang harus dijalani anggotanya.
Baca juga: Nomaden: Sejarah dan Perkembangannya
Sejak zaman Mesolitikum Akhir, masyarakat purba sudah mengenal kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Ketika terjadi Revolusi Neolitik, sistem kepercayaan yang berkembang di masyarakat juga mengalami perubahan.
Secara umum, sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat pada masa praaksara zaman Neolitikum dapat dibagi ke dalam tiga aliran, yakni animisme, dinamisme, dan totemisme.
Salah satu perubahan yang menonjol dalam masyarakat Neolitikum adalah sikap terhadap alam kehidupan setelah mati.
Masyarakat yang telah mengalami Revolusi Neolitik percaya bahwa roh orang yang meninggal tidak lenyap tetapi akan memiliki kehidupan alam lain.
Referensi: