Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Eksekusi Mati Tsar Nicholas II dan Keluarganya

Kompas.com - 05/12/2023, 18:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Keluarganya dipenjarakan di tempat terpencil. Pada saat kaum Bolshevik memegang kendali pada November 1917, usaha Nicholas untuk mendapatkan suaka dari Inggris dan Perancis ditolak.

Baca juga: Ketika Putin Bermimpi Jadi Tsar Rusia Modern

Kronologi kematian

Pada malam 17 Juli 1918, sebuah pembantaian terjadi ketika dokter istana, Dr. Eugene Botkin, membangunkan Tsar Rusia Nicholas II dan keluarganya.

Mereka diinformasikan bahwa akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman setelah kekacauan di Yekaterinburg.

Keluarga kerajaan diminta memasuki ruangan bawah tanah berukuran 6 x 5 meter. Namun, tanpa diduga, mereka diserang oleh kaum revolusioner Bolshevik.

Sejumlah orang bersenjata menyerbu ruangan dan menyerang keluarga kekaisaran dengan senapan, bayonet, dan pukulan.

Asap mengepul dari senapan dan mereka yang masih hidup setelah selubung tabun menghilang, diserang dengan bayonet.

Jasad Tsar Nicholas II, Alexandra, dan empat putri mereka, yaitu Anastasia, Maria, Olga, dan Tatiana bersama putra mereka, Tsarevich Alexei, serta empat anggota kerajaan lainnya, dibawa ke sebuah tambang sekitar 14 kilometer dari Yekaterinburg.

Tubuh mereka yang sudah tak bernyawa disiram dengan bensin dan dibakar. Untuk memastikan kehancuran total, cairan asam sulfat juga digunakan.

Sisa-sisa tubuh kemudian dilemparkan ke dalam lubang tambang dan ditutupi dengan tanah.

Pembunuhan itu, meskipun terlihat mendadak, sebenarnya telah dipersiapkan dengan hati-hati oleh para penculik, termasuk menimbun bensin untuk membakar mayat dan asam sulfat untuk merusak tubuh.

Yakov Yurovsky memimpin eksekusi ini dengan cermat dan lokasi jenazah ditutupi dari publik.

Ditemukannya jenazah

Pada 1991, jenazah pasangan kerajaan dan tiga putri mereka ditemukan dan kemudian diidentifikasi melalui tes DNA.

Lalu, jenazah mereka dimakamkan kembali di Katedral St. Petersburg pada 17 Juli 1998, tepatnya 80 tahun setelah pembunuhan.

Pada 2000, Gereja Ortodoks Rusia pun mengangkat mereka sebagai orang suci.

Sebelum penemuan jenazah, rumor tentang beberapa anggota keluarga yang selamat, terutama Anastasia pun mulai menyebar.

Baca juga: Indonesia, Russia Sign Extradition Agreement

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com