Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Eksekusi Mati Tsar Nicholas II dan Keluarganya

Pada 17 Juli 1918 tengah malam, Tsar Nicholas II yang pada saat itu dipenjara bersama istri serta lima anak mereka, dihadapkan pada eksekusi mengerikan.

Mereka dibangunkan dan dibawa ke ruang bawah tanah oleh polisi rahasia Bolshevik.

Dalam serbuan yang mendebarkan, keluarga itu dieksekusi dengan tembakan, pukulan, dan tikaman brutal.

Awal mula kebencian 

Akar dari pembunuhan keluarga Romanov dapat ditemukan dalam awal pemerintahan Nicholas yang sudah dibenci oleh rakyatnya.

Sebagai putra tertua Kaisar Alexander III, Nicholas diangkat sebagai pewaris tanpa persiapan  memadai untuk memimpin Rusia yang sedang dilanda gejolak politik oleh sang ayah yang merupakan seorang otokrat ketat.

Kebijakan tangan besi Alexander dalam melarang bahasa non-Rusia, menindak kebebasan pers, dan melemahkan institusi politik rakyat pun telah mewariskan Rusia yang tidak stabil kepada Nicholas.

Setelah penobatannya pada 1894, Nicholas dihadapkan pada tragedi ketika hampir 1.400 rakyat meninggal dalam sebuah penyerbuan di Moskow.

Bahkan julukan "Nicholas the Bloody" melekat pada dirinya sebagai respons kecerobohan dalam menanggapi insiden tersebut.

Ketidakpuasan rakyat pun semakin tumbuh, tetapi Nicholas memadamkan perlawanan dengan kebrutalan, bahkan membantai hampir 100 pengunjuk rasa tidak bersenjata pada 1905.

Bencana semakin melanda dengan munculnya Perang Dunia I dan reputasi negatif Rasputin.

Sang putra mahkota, Alexei, memiliki hemofilia yang dirahasiakan oleh keluarga.

Pengaruh Rasputin di dalam keluarga menimbulkan kecurigaan dan membawa kebencian rakyat terhadap kekaisaran.

Rusia yang tidak siap untuk perang pun mengikis dukungan publik terhadap Nicholas.

Akhirnya, pada Maret 1917, Nicholas turun takhta akibat tekanan dan kekacauan yang terjadi.

Keluarganya dipenjarakan di tempat terpencil. Pada saat kaum Bolshevik memegang kendali pada November 1917, usaha Nicholas untuk mendapatkan suaka dari Inggris dan Perancis ditolak.

Kronologi kematian

Pada malam 17 Juli 1918, sebuah pembantaian terjadi ketika dokter istana, Dr. Eugene Botkin, membangunkan Tsar Rusia Nicholas II dan keluarganya.

Mereka diinformasikan bahwa akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman setelah kekacauan di Yekaterinburg.

Keluarga kerajaan diminta memasuki ruangan bawah tanah berukuran 6 x 5 meter. Namun, tanpa diduga, mereka diserang oleh kaum revolusioner Bolshevik.

Sejumlah orang bersenjata menyerbu ruangan dan menyerang keluarga kekaisaran dengan senapan, bayonet, dan pukulan.

Asap mengepul dari senapan dan mereka yang masih hidup setelah selubung tabun menghilang, diserang dengan bayonet.

Jasad Tsar Nicholas II, Alexandra, dan empat putri mereka, yaitu Anastasia, Maria, Olga, dan Tatiana bersama putra mereka, Tsarevich Alexei, serta empat anggota kerajaan lainnya, dibawa ke sebuah tambang sekitar 14 kilometer dari Yekaterinburg.

Tubuh mereka yang sudah tak bernyawa disiram dengan bensin dan dibakar. Untuk memastikan kehancuran total, cairan asam sulfat juga digunakan.

Sisa-sisa tubuh kemudian dilemparkan ke dalam lubang tambang dan ditutupi dengan tanah.

Pembunuhan itu, meskipun terlihat mendadak, sebenarnya telah dipersiapkan dengan hati-hati oleh para penculik, termasuk menimbun bensin untuk membakar mayat dan asam sulfat untuk merusak tubuh.

Yakov Yurovsky memimpin eksekusi ini dengan cermat dan lokasi jenazah ditutupi dari publik.

Ditemukannya jenazah

Pada 1991, jenazah pasangan kerajaan dan tiga putri mereka ditemukan dan kemudian diidentifikasi melalui tes DNA.

Lalu, jenazah mereka dimakamkan kembali di Katedral St. Petersburg pada 17 Juli 1998, tepatnya 80 tahun setelah pembunuhan.

Pada 2000, Gereja Ortodoks Rusia pun mengangkat mereka sebagai orang suci.

Sebelum penemuan jenazah, rumor tentang beberapa anggota keluarga yang selamat, terutama Anastasia pun mulai menyebar.

Kasusnya dibuka kembali

Penyelidikan pembunuhan keluarga Romanov dimulai pada 1993 dan ditutup tahun 1998 karena kematian para tersangka.

Pada 2015, penyelidik Rusia membuka kembali penyelidikan berdasarkan dokumen baru bernama 'White Guards Investigation' yang ditemukan pada 2011.

Dokumen tersebut terkait dengan penyelidikan antara 1918 dan 1924 oleh mantan perwira Kerajaan Rusia.

Penyelidikan baru juga melibatkan pengambilan sampel dari jenazah yang ditemukan pada 2007.

Selain itu, ada permintaan dari Gereja Ortodoks untuk memeriksa kembali kaitan dua jasad tersebut dengan keluarga Romanov sebelum pemakaman dilakukan.

Meskipun demikian, misteri pembantaian Tsar Rusia Nicholas II dan keluarganya masih menyisakan pertanyaan yang belum terjawab hingga hari ini.

Referensi:

  • Ferro, M. (1995). Nicholas II: Last of the Tsars. Oxford University Press, USA.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/05/180000179/kronologi-eksekusi-mati-tsar-nicholas-ii-dan-keluarganya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke