KOMPAS.com - Pemilihan umum (Pemilu) 1955 merupakan pesta demokrasi pertama yang diadakan setelah Soekarno-Mohammad Hatta menyatakan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pemilu 1955 diikuti oleh lebih dari 30 partai politik dan lebih dari seratus daftar kelompok dan calon perseorangan.
Semua peserta tersebut mewakili beragam latar belakang politik, ideologi, dan organisasi masyarakat yang mencakup kedaerahan, etnis, serta ras.
Apa saja partai politik peserta Pemilu 1955?
Baca juga: Pemilu 1955: Peserta dan Hasil Pemilihan
Sistem yang diterapkan pada Pemilu 1955 adalah sistem perwakilan proporsional, di mana setiap daerah pemilih memperoleh kursi berdasarkan jumlah penduduknya.
Tiap daerah memiliki hak untuk memperoleh setidaknya enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk parlemen.
Pemilu dilakukan dua kali, pertama pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan yang kedua pada 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante.
Hasil Pemilu 1955 menunjukkan adanya 260 kursi untuk DPR dan 520 kursi untuk Konstituante. Jumlah ini masih ditambah dengan penunjukan 14 wakil dari golongan minoritas oleh pemerintah.
Awalnya, wilayah Indonesia dibagi menjadi 16 daerah pemilihan berdasarkan sistem perwakilan proporsional.
Namun, dalam pelaksanaannya, Irian Barat tidak dapat mengadakan Pemilu karena masih dikuasai oleh Belanda, sehingga hanya tersisa 15 daerah pemilihan.
Berikut adalah penomoran untuk partai politik yang mengikuti Pemilu 1955:
Baca juga: Ketua KPU RI Kaget Ada Kotak Suara Pemilu 1955 di Ungaran
Partai politik yang menduduki peringkat tiga teratas di DPR dari hasil Pemilu 1955 adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan perolehan suara sebanyak 8.434.653 (22,32 persen) dan 57 kursi parlemen.
Disusul Masyumi dengan 7.903.886 suara (20,92 persen) dan 57 kursi, serta Nahdlatul Ulama (NU) yang memperoleh 6.955.141 suara (18,41 persen) dan 45 kursi.
Adapun posisi ketiga besar dalam Konstituante pada Pemilu 1955, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI) yang meraih 9.070.218 suara (23,97 persen) dan 119 kursi, diikuti oleh Masyumi dengan 7.789.619 suara (20,59 persen) dan 112 kursi.
Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) memperoleh 6.989.333 suara (18,47 persen) dan 91 kursi.
Referensi: