Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nobel Perdamaian

Kompas.com - 14/11/2023, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nobel Perdamaian adalah salah satu dari lima hadiah yang dibuat oleh Alfred Nobel.

Sejak 1901, Nobel Perdamaian telah diberikan secara tahunan kepada orang-orang berjasa besar dalam upaya perdamaian antarnegara yang sedang berkonflik.

Sesuai dengan aturan yang dibuat oleh Alfred Nobel, penerima penghargaan Nobel Perdamaian akan lebih dulu dipilih oleh Komite Nobel Norwegia.

Komite Nobel Norwegia adalah komite lima anggota yang dipilih oleh Parlemen Norwegia.

Adapun orang pertama yang mendapat Nobel Perdamaian adalah Frederic Passy dari Perancis dan Jean Henry Dunant dari Swiss pada 1901.

Baca juga: Martti Ahtisaari, Presiden Finlandia yang Mendapat Nobel Perdamaian

Sejarah Nobel Perdamaian

Sejarah Nobel Perdamaian bermula dari surat wasiat milik Alfred Nobel pada 1896.

Alfred Nobel sendiri adalah seorang pebisnis asal Swedia.

Dalam surat wasiat itu disebutkan bahwa Hadiah Perdamaian akan diberikan kepada orang-orang yang sudah berjasa banyak untuk persaudaraan antarbangsa, penghapusan atau pengurangan tentara, dan penyelenggaraan kongres perdamaian.

Selain itu, Alfred Nobel juga menuliskan dalam surat wasiatnya bahwa seluruh sisa kekayaannya yang mencapai 31,5 juta mahkota Swedia akan diinvestasikan dalam surat berharga yang aman.

Lalu, Alfred Nobel juga mengharuskan agar bunga dari dana itu didistribusikan setiap tahun dalam bentuk hadiah kepada mereka yang selama tahun sebelumnya telah memberikan manfaat atau dampak besar bagi umat manusia.

Di dalam surat wasiat itu tertulis bidang apa saja yang harus diberikan hadiah, yaitu fisika, kimia, kedokteran atau fisiologi, dan perdamaian.

Tertulis juga kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan oleh masing-masing komite Nobel Perdamaian ketika memilih penerima hadiahnya.

Mengacu pada surat wasiat tersebut, Hadiah Nobel Perdamaian akan diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan banyak dan terbaik untuk persaudaraan antarbangsa dan penghapusan atau pengurangan tentara serta pembentukan dan penyebaran kongres perdamaian.

Baca juga: Fridtjof Nansen, Penjelajah Penerima Nobel Perdamaian dari Norwegia

Siapa yang memberikan hadiah Nobel Perdamaian?

Surat wasiat Alfred Nobel menyatakan bahwa hadiah Nobel Perdamaian akan diberikan oleh komite yang terdiri dari lima orang terpilih oleh Komite Nobel Storting Norwegia (parlemen).

Komite tersebut dibentuk pada Agustus 1896.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com