Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Lambang Yahudi

Kompas.com - 13/11/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Britannica

Penggunaan Bintang Daud sebagai lambang Yahudi sendiri baru terjadi pada 1897, setelah simbol itu dipilih untuk mewakili Kongres Zionis Pertama.

Setahun sebelum kongres, Harzl, salah satu tokoh utama gerakan Zionisme, menuliskan dalam bukunya yang bertajuk Der Judenstaat, bahwa kaum Zionis membutuhkan sebuah bendera untuk melambangkan kelompok mereka.

Herzl kemudian menyarankan bendera putih dengan tujuh bintang emas.

Warna putih sendiri mengartikan kehidupan baru yang murni, sedangkan tujuh bintang emas melambangkan tujuh jam emas dalam hari kerja.

Lebih lanjut, seorang pengusaha tersohor pada awal gerakan Zionis, yaitu David Wolffsohn kemudian melanjutkan perintah Herzl mengenai pembuatan bendera kelompok mereka.

David Wolffsohn memesan bendera biru dan putih dengan lukisan Perisai Daud di atasnya.

Inilah awal mula lahirnya bendera Zionis.

Baca juga: Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

Era Perang Dunia II

Pada era Perang Dunia II, Bintang Daud seringkali berwarna kuning yang digunakan oleh Nazi Jerman selama Holocaust untuk mengidentifikasi orang Yahudi.

Apabila seorang Yahudi ditemukan di tempat umum tanpa menggunakan lambang bintang, maka mereka akan dihukum berat.

Persyaratan penggunaan Bintang Daud dengan kata Yudas kemudian diperluas ke semua orang Yahudi yang berusia di atas enam tahun di Reich dan di Protektorat Bohemia dan Moravia.

 

Referensi:

  • Piliang, Santo Saba. (2020). Atlantis Indonesia. Santo Saba Piliang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com