KOMPAS.com - Tersebarnya Islam di Nusantara tidak lepas dari peranan penting para mubalig.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mubalig adalah orang yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran Islam.
Selain itu, mubalig juga bisa diartikan sebagai juru dakwah.
Lalu, bagaimana cara-cara para mubalig menyebarkan Islam di Nusantara?
Baca juga: 6 Saluran Penyebaran Islam di Nusantara
Ada 6 cara yang dilakukan para mubalig dalam menyebarkan Islam di Nusantara, yaitu:
Penyebaran Islam di Nusantara melalui perdagangan adalah cara yang dianggap paling efektif karena kegiatannya melibatkan semua golongan masyarakat.
Terlebih, pada abad ke-7 hingga ke-16, Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan dunia.
Pedagang-pedagang Muslim dari Arab, Persia, India, semua turut ambil bagian dalam perdagangan dengan pedagang dari Barat dan Asia bagian timur.
Maka dari itu, selain berdagang, para pedagang ini juga menggunakan kesempatan yang ada untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca juga: Media Dakwah Penyebaran Islam di Indonesia
Umumnya, para pedagang yang datang ke Indonesia belum berkeluarga atau belum memiliki istri.
Oleh sebab itu, banyak dari mereka yang baru membentuk keluarga di tempat yang mereka singgahi, salah satunya Indonesia.
Tidak sedikit pedagang Muslim Arab, Persia, dan India yang menikah dengan wanita pribumi.
Penyebaran Islam melalui pendidikan dilakukan dalam pesantren-pesantren.
Di pesantren, para mubalig atau kiai mengajar para santri di berbagai daerah.