Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

Kompas.com - 20/09/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Kemudian, sehari setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia disahkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Namun, sebelum bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional, dulunya bahasa ini berasal dari Bahasa Melayu.

Sejak abad ke-7, Bahasa Melayu telah menjadi bahasa perhubungan atau lingua franca di kawasan Nusantara.

Selain berasal dari Bahasa Melayu, bahasa Indonesia juga telah mengalami berbagai perubahan pedoman ejaan.

Berikut ini sejarah perubahan pedoman ejaan bahasa Indonesia.

Baca juga: Sejarah Singkat Ejaan Van Ophuijsen

Perkembangan Ejaan

Sejak masa kolonialisme hingga sekarang, tercatat ejaan Indonesia sudah mengalami perkembangan dan perubahan sebanyak tujuh kali, yaitu:

  • Ejaan Van Ophuijsen
  • Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik
  • Ejaan Pembaharuan atau Ejaan Prijono-Katoppo
  • Ejaan Melindo
  • Ejaan-ejaan Baru
  • Ejaan yang Disempurnakan
  • Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Van Ophuijsen adalah ejaan yang pernah digunakan pada zaman kolonialisme Belanda.

Ejaan Van Ophuijsen dirangkai oleh Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda, bersama dengan dua pakar bahasa dari Melayu, yaitu Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan Van Ophuijsen sendiri merupakan hasil dari penggabungan ejaan Latin dan ejaan Belanda.

Setelah rancangan ejaan selesai dibuat, ejaan Van Ophuijsen diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 1901, dan digunakan selama 46 tahun.

Contoh ejaan Van Ophuijsen adalah jang (yang), saja (saya), patjar (pacar), dan tjara (cara).

Baca juga: Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Kemerdekaan

Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik

Pada masa awal kemerdekaan, ejaan Van Ophuijsen diganti dengan ejaan Soewandi atau ejaan Republik.

Ejaan ini disebut Ejaan Republik karena terbentuk berdekatan dengan Hari Proklamasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Berprasangka Baik atau Buruk pada Manusia?

Berprasangka Baik atau Buruk pada Manusia?

Stori
Kenapa Inggris Disebut The Black Country?

Kenapa Inggris Disebut The Black Country?

Stori
Patronase Ilmu dan Seni

Patronase Ilmu dan Seni

Stori
Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia

Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia

Stori
7 Peninggalan Zaman Megalitikum dan Fungsinya

7 Peninggalan Zaman Megalitikum dan Fungsinya

Stori
Apa Isi Politik Etis?

Apa Isi Politik Etis?

Stori
Pembabakan Zaman Batu

Pembabakan Zaman Batu

Stori
Mengapa Sarekat Islam Dibubarkan?

Mengapa Sarekat Islam Dibubarkan?

Stori
Jukung, Perahu Tradisional Masyarakat Banjar

Jukung, Perahu Tradisional Masyarakat Banjar

Stori
Pendapat H Kern Mengenai Asal-usul Bangsa Indonesia

Pendapat H Kern Mengenai Asal-usul Bangsa Indonesia

Stori
Sejarah Candi Pringtali yang Berbentuk Seperti Tugu

Sejarah Candi Pringtali yang Berbentuk Seperti Tugu

Stori
Siapa Itu Abel Tasman?

Siapa Itu Abel Tasman?

Stori
Penyebab Berakhirnya Demokrasi Liberal

Penyebab Berakhirnya Demokrasi Liberal

Stori
Candi Tebing Tegallinggah, Pertapaan yang Belum Selesai Dibangun

Candi Tebing Tegallinggah, Pertapaan yang Belum Selesai Dibangun

Stori
Menilik Kawasan Elite di Hindia Belanda pada Masa Kolonial

Menilik Kawasan Elite di Hindia Belanda pada Masa Kolonial

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com