Di rumah kos barunya, Soekarno akrab dengan Inggit Garnasih, sampai akhirnya ia jatuh cinta.
Pada akhirnya, Soekarno memutuskan untuk memulangkan dan menceraikan Oetari. Begitu pula Inggit yang akhirnya dilepas oleh Haji Sanusi.
Inggit dan Soekarno pun menikah pada 24 Maret 1923. Pernikahan mereka digelar di rumah orang tua Inggit di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Peran Fatmawati dalam Kemerdekaan Indonesia
Sejak menikah, Inggit selalu setia menemani Soekarno dalam perjalanan hidupnya.
Sewaktu Soekarno ditangkap di Yogyakarta pada 29 Desember 1929, Inggit tetap mendukung suaminya.
Selain itu, selama di dalam penjara, Inggit juga berperan sebagai perantara agar suaminya dapat terus berhubungan dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.
Selama menikah, hubungan Soekarno dan Inggit berjalan dengan sangat indah, sebelum akhirnya sang proklamator bertemu dengan wanita lain, yaitu Fatmawati.
Soekarno bertemu dengan Fatmawati ketika ia sedang menjalani masa pembuangan ke Ende, Flores, pada 1933.
Lalu, setelah bebas pada 1942, Soekarno meminta izin kepada Inggit untuk menikahi Fatmawati.
Permintaan tersebut lantas ditolak mentah-mentah oleh Inggit. Ia tidak bersedia dipoligami oleh Soekarno.
Akhirnya, Soekarno dan Inggit memutuskan bercerai.
Referensi: