KOMPAS.com - Fatmawati merupakan istri dari presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno.
Tidak hanya menjadi istri dari seorang pahlawan nasional, Fatmawati juga ikut berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Lantas, apa peran Fatmawati dalam kemerdekaan Indonesia?
Baca juga: Fatmawati Soekarno: Kiprah dan Pernikahan dengan Soekarno
Wanita yang tercatat dalam sejarah sebagai penjahit Bendera Pusaka Indonesia adalah Fatmawati.
Fatmawati lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923. Ia merupakan putri dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah.
Ia bertemu dan kemudian menikah dengan Soekarno pada 1943, ketika pendudukan Jepang di Indonesia.
Soekarno, yang dipandang sebagai sosok penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, membuat Fatmawati ikut berperan di dalamnya.
Setahun setelah Fatmawati dan Soekarno menikah, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.
Jepang juga mengizinkan untuk mengibarkan bendera Indonesia. Mengetahui hal tersebut, terbesit sebuah ide di benak Fatmawati bahwa perlu adanya bendera merah putih untuk dikibarkan.
Baca juga: Alasan Jepang Mengizinkan Pengibaran Bendera Merah Putih
Fatmawati pun mencoba mencari cara untuk bisa mendapatkan kain merah dan putih. Pemerintah Jepang kemudian menunjuk seorang ahli propaganda, Shimizu, untuk mencarikan kain itu.
Shimizu berusaha mendapatkan kain itu lewat seorang petinggi Jepang, kepala gudang di Pintu Air di depan eks Bioskop Capitol.
Setelah kain merah dan putih berhasil didapatkan, Shimizu segera mengantarkannya kepada Fatmawati.
Tidak lama setelah Fatmawati menerima kain merah dan putih tersebut, ia pun langsung menyatukannya dengan cara menjahitnya menggunakan tangan.
Fatmawati menjahit bendera Merah Putih pada Oktober 1944, atau dua minggu sebelum putra sulungnya, Guntur Soekarno Putro lahir.
Ketika itu, usianya masih 21 tahun. Dengan kondisi hamil besar, Fatmawati tidak diizinkan oleh dokternya untuk menjahit menggunakan mesin, sehingga ia menyelesaikan jahitan Bendera Merah Putih menggunakan tangan.