Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Cinta Soekarno dan Inggit Garnasih

Pasalnya, Soekarno telah menikah sebanyak sembilan kali. Istri pertamanya adalah Siti Oetari Tjokroaminoto.

Soekarno menikahi Oetari pada 1921 di Surabaya. Setelah menikah, keduanya memutuskan pergi ke Bandung, Jawa Barat.

Kepindahan Soekarno ke Bandung inilah yang kemudian membawanya bertemu dengan seorang wanita bernama Inggit Garnasih.

Pada akhirnya, pertemuan antara Soekarno dan Inggit Garnasih berujung pada pernikahan.

Dengan Inggit pula, Soekarno paling lama menjalin hubungan rumah tangga tanpa kehadiran wanita lain.

Lantas, bagaimana kisah cinta Soekarno dan Inggit Garnasih?

Awal pertemuan Soekarno dengan Inggit

Inggit Garnasih lahir di Desa Kamasan, Jawa Barat, pada 17 Februari 1888.

Sewaktu masih remaja, Inggit telah menjadi kembang desa di kampungnya. Banyak pria yang berusaha mendekat dan mencuri hatinya.

Ia juga pernah dipersunting oleh Nata Atmaja, Patih di Kantor Residen Priangan. Akan tetapi, pernikahan mereka tidak berlangsung lama.

Setelah itu, Inggit kembali menikah dengan Haji Sanusi, seorang pengusaha yang turut aktif di Sarekat Islam.

Pada awalnya, pernikahan Inggit dengan Sanusi berjalan baik-baik saja, sampai akhirnya Soekarno datang sebagai anak kost yang sedang menempuh pendidikan di Hoogeschool te Bandoeng (TH) yang sekarang adalah ITB.

Inggit memang kerap ditinggal oleh Sanusi karena ia terlalu sibuk bekerja dan berorganisasi.

Pada saat bersamaan, Soekarno yang sudah menikah dengan Oetari memutuskan pergi ke Bandung untuk menguliahkan Oetari di sana.

Kepindahan ke Bandung inilah yang membawa Soekarno bertemu dengan Inggit.

Di rumah kos barunya, Soekarno akrab dengan Inggit Garnasih, sampai akhirnya ia jatuh cinta.

Pada akhirnya, Soekarno memutuskan untuk memulangkan dan menceraikan Oetari. Begitu pula Inggit yang akhirnya dilepas oleh Haji Sanusi.

Inggit dan Soekarno pun menikah pada 24 Maret 1923. Pernikahan mereka digelar di rumah orang tua Inggit di Bandung, Jawa Barat.

Inggit selalu setia mendampingi Soekarno.

Sejak menikah, Inggit selalu setia menemani Soekarno dalam perjalanan hidupnya.

Sewaktu Soekarno ditangkap di Yogyakarta pada 29 Desember 1929, Inggit tetap mendukung suaminya.

Selain itu, selama di dalam penjara, Inggit juga berperan sebagai perantara agar suaminya dapat terus berhubungan dengan para aktivis pergerakan nasional lainnya.

Soekarno dan Inggit bercerai

Selama menikah, hubungan Soekarno dan Inggit berjalan dengan sangat indah, sebelum akhirnya sang proklamator bertemu dengan wanita lain, yaitu Fatmawati.

Soekarno bertemu dengan Fatmawati ketika ia sedang menjalani masa pembuangan ke Ende, Flores, pada 1933.

Lalu, setelah bebas pada 1942, Soekarno meminta izin kepada Inggit untuk menikahi Fatmawati.

Permintaan tersebut lantas ditolak mentah-mentah oleh Inggit. Ia tidak bersedia dipoligami oleh Soekarno.

Akhirnya, Soekarno dan Inggit memutuskan bercerai.

Referensi:

  • Sianipar, Wentina Magdalena. (2021). Cinta Platonis Seorang Inggit Garnasih. Intisari. hlm 52-61.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/13/150000779/kisah-cinta-soekarno-dan-inggit-garnasih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke