Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oppenheimer, Pencipta Bom Atom Amerika yang Menyesali Temuannya

Kompas.com - 03/07/2023, 18:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Proyek pembuatan bom atom itu dikenal dengan nama Proyek Manhattan.

Pada 1943, Oppenheimer ditarik oleh pemerintah Amerika untuk bergabung dalam Proyek Manhattan.

Baca juga: Mengapa Hiroshima dan Nagasaki Menjadi Target Bom Atom AS?

Keterlibatan dalam proyek bom atom

Dalam Proyek Manhattan, Oppenheimer mengemban amanat penting sebagai direktur utama dan pemimpin para ilmuwan lain yang terlibat.

Oppenheimer diinstruksikan mendirikan dan mengelola laboratorium untuk melaksanakan tugas ini.

Pada 1943, ia memilih dataran tinggi Los Alamos, dekat Santa Fe, New Mexico, sebagai laboratorium basis pengembangan bom atom.

Pada 16 Juli 1945, proyek bom pertamanya telah jadi dan siap diuji coba keefektifannya dengan memilih wilayah di dekat Alamogordo, New Mexico.

Bom pertama yang diberi nama Gadget itu berhasil meledak secara dahsyat sehingga membentuk kawah di permukaan tanah sedalam 8 meter dengan diameter 800 meter.

Baca juga: Proyek Manhattan, Program Rahasia di Balik Bom Hiroshima dan Nagasaki

Keberhasilan ini langsung direspons cepat oleh pemerintah Amerika dengan penyiapan perakitan bom Little Boy dan Fatman di Tinian, berselang beberapa jam setelah uji coba.

Pada 6 Agustus 1945 , Little Boy diterbangkan menggunakan pesawat B-29 menuju Hiroshima dan dijatuhkan tepat pada pukul 8.15.

Berselang 45 detik, bom langsung meledak di ketinggian 580 meter di atas Rumah Sakit Shima dan sekejap juga suhu permukaan tanah menjadi 7.000 C dan membunuh sekitar 70.000 orang.

Tiga hari setelah itu, pada 9 Agustus 1945, Fat Man diterbangkan dari Tinian menuju Nagasaki dan dijatuhkan di ketinggian 500 meter. Bom ini menewaskan 40.000 orang dalam sekejap.

Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Oppenheimer kemudian mengundurkan diri dari jabatannya di proyek Manhattan.

Baca juga: Manhattan Project: Sejarah, Perkembangan, dan Korban Nuklirnya

Penyesalan Oppenheimer

Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek Manhattan pada dasarnya memiliki motivasi untuk menciptakan perdamaian dan menjaga kedaulatan negaranya.

Demikian juga dengan Oppenheimer, melansir dari BBC, setelah melihat daya ledak saat uji coba bom atom buatannya di Mexico pada Juli 1945, ia berucap "Saya teringat dengan kalimat di kitab Hindu, Bhagavad-Gita...'Sekarang saya menjadi kematian, sang penghancur dunia'."

Ungkapan itu diucapkan Oppenheimer karena ketakutan dan kegelisahannya jika senjata tersebut dijadikan alat perang Amerika.

Baca juga: 4 Penemu yang Menyesali Temuannya, dari AK-47 sampai Bom Atom

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com