Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Saudara Yunani (1946-1949)

Kompas.com - 03/07/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Pada Februari 1945, pasukan komunis telah menerima kekalahannya dan menyetujui pembubaran tentaranya.

Sebulan setelah itu, Yunani mengadakan pemilihan umum, tetapi para pendukung rezim komunis memilih abstain dan menolak pemerintahan monarki di Yunani berkuasa kembali.

Perang tahap kedua pun dimulai, ditandai dengan serangan golongan sayap kiri setelah raja Yunani kembali berkuasa pada September 1946.

Tidak berselang lama, Inggris menarik dukungannya untuk Pemerintah Yunani, tetapi perannya digantikan oleh AS.

Baca juga: Mengapa Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam Ditentang Rakyatnya?

AS mengirimkan bantuan militer dan ekonomi besar-besaran setelah kubu komunis mendeklarasikan pemerintahan sementara di daerah pegunungan utara Yunani pada akhir 1947.

Dengan dukungan AS, pasukan Pemerintah Kerajaan Yunani dengan cepat memberantas pusat-pusat pemberontakan yang dilancarkan oleh kubu komunis.

Perang Saudara Yunani berakhir pada 16 Oktober 1949, setelah kubu komunis mengumumkan berakhirnya permusuhan.

Dampak Perang Saudara Yunani

Setelah mengakui kekalahan, banyak pejuang komunis Yunani yang melarikan diri ke negara tetangga, seperti Albania.

Mereka baru diizinkan untuk kembali ke Yunani pada tahun 1980-an.

Baca juga: Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam

Perang Saudara Yunani diperkirakan menewaskan lebih dari 75.000 pasukan dari kedua kubu dan puluhan ribu masyarakat sipil.

Secara keseluruhan, sekitar 158.000 rakyat Yunani tewas pada masa perang saudara akibat berperang, terserang penyakit, ataupun kelaparan.

Selain itu, lebih dari 500.000 rakyat Yunani terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Di samping hilangnya korban jiwa, perang saudara meninggalkan Yunani dalam krisis ekonomi.

Dari tujuh juta penduduk Yunani saat itu, satu juta di antaranya berakhir menjadi tunawisma karena hancurnya perekonomian negara.

Perang Saudara Yunani pun tercatat sebagai salah satu perang sipil paling mengerikan pada abad ke-20.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com