Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Laos dan Kamboja Terlibat dalam Perang Vietnam 1970?

Kompas.com - 28/01/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Vietnam atau yang disebut Perang Indochina II terjadi antara 1955-1975.

Perang ini melibatkan dua kubu, yaitu Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, yang saling bersaing untuk menyatukan Vietnam dengan ideologi yang mereka anut.

Diketahui bahwa Vietnam Selatan didukung oleh negara-negara liberal, sementara Vietnam Utara didukung oleh negara yang berpaham komunis.

Setelah berlangsung lebih dari satu dekade, Laos dan Kamboja akhirnya terjun dan terlibat dalam peperangan.

Lantas, mengapa Laos dan Kamboja pada akhirnya terlibat dalam Perang Vietnam tahun 1970?

Baca juga: Perang Vietnam: Latar Belakang, Keterlibatan AS, Akhir, dan Dampak

Menjadi jalur perbekalan perang

Kamboja dan Laos adalah dua negara yang berbatasan langsung dengan Vietnam.

Ketika Perang Vietnam meletus pada 1955, Laos dan Kamboja masih menjadi negara netral yang berusaha tidak terlibat dalam perang saudara yang terjadi pada tetangganya.

Namun, harapan tersebut sangat sulit diwujudkan, karena Laos dan Kamboja dilewati Jalur Ho Chi Minh.

Jalur Ho Chi Minh adalah jalur logistik yang membentang dari Vietnam Utara sampai Vietnam Selatan melalui kerajaan tetangga Laos dan Kamboja.

Untuk mengganggu rantai pasokan komunis, maka Amerika Serikat (AS) yang mendukung Vietnam Selatan memilih mengebom Jalur Ho Chi Minh, yang masuk dalam wilayah Laos dan Kamboja.

Pengeboman dipandang oleh AS sebagai cara yang lebih aman untuk memotong jalur pasokan komunis ke Vietnam, karena kondisi wilayah Laos dan Kamboja yang tidak bersahabat bagi pasukannya untuk berperang.

Baca juga: Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam

Alasan Laos dan Kamboja terlibat dalam perang Vietnam 1970, karena kedua negara ini dijadikan sebagai jalur perbekalan atau penyerangan oleh para tentara Vietnam Utara.

Angkatan Udara AS mulai mengebom target di Laos pada 1964 dengan menerbangkan pesawat seperti AC-130 dan B-52 yang penuh dengan bom cluster pada misi rahasia yang berbasis di Thailand.

AS akhirnya menjatuhkan setara dengan satu pesawat penuh bom setiap delapan menit, 24 jam sehari, selama beberapa tahun di Jalur Ho Chi Minh.

Awalnya, para pilot yang menjatuhkan bom diminta untuk merahasiakan serangan itu. Bahkan, catatan operasional mereka juga dipalsukan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com