Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Indonesia dalam Perang Indochina III

Kompas.com - 12/01/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Indochina III merupakan konflik panjang buntut dari kemenangan kubu komunis dalam Perang Vietnam atau Perang Indochina II (1955-1975).

Dalam peperangan yang berlangsung antara 1 Mei 1975 – 23 Oktober 1991 itu, terjadi banyak pertempuran. Salah satunya adalah Perang Kamboja-Vietnam.

Konflik yang melibatkan dua kubu komunis ini berlangsung sejak Mei 1975 hingga Desember 1989.

Karena tergolong perang yang masif hingga menewaskan kurang lebih dua juta jiwa, Indonesia pun ikut andil dalam menyelesaikan masalah mereka.

Salah satu peran Indonesia dalam penerapan politik bebas aktif dalam regional ASEAN dalam Perang Indochina III adalah menjadi perantara dalam konflik Kamboja dengan melangsungkan Jakarta Informal Meeting (JIM).

Baca juga: Jakarta Informal Meeting: Latar Belakang, Tujuan, dan Penyelenggaraan

Jakarta Informal Meeting

Jakarta Informal Meeting atau JIM merupakan salah satu usaha Indonesia untuk menjaga perdamaian di ASEAN.

Tujuan JIM adalah untuk menyelenggarakan perundingan perdamaian antara Kamboja dan Vietnam yang dimediasi oleh Indonesia.

Puncak konflik dua negara tersebut terjadi ketika Vietnam menginvasi Kamboja dan menjatuhkan pemerintahannya.

Diketahui pada 7 Januari 1979, tentara Vietnam menyerang Phnom Penh dan berusaha menggulingkan pemerintahan Khmer Merah (komunis Kamboja).

Konflik yang terjadi antara Kamboja dan Vietnam pun menewaskan hingga sekitar dua juta jiwa.

Alhasil, pemerintah RI memutuskan untuk turun tangan dan melakukan diplomasi ulang alik, di mana Indonesia sebagai perantara mempertemukan Kamboja-Vietnam untuk berdamai.

Baca juga: Perang Indochina I, II, dan III

Setelah diplomasi ulang alik dilakukan, Vietnam dan Kamboja bersedia untuk bertemu dan berunding.

Perundingan inilah yang disebut Jakarta Informal Meeting, yang dilangsungkan sebanyak tiga kali, antara 1988-1990 di Jakarta.

Berikut ini tiga hal yang disetujui dalam JIM I.

  • Kamboja dan Vietnam melakukan gencatan senjata
  • Diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam
  • Penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan

Pada JIM II, Perdana Menteri Australia, Gareth Evans, yang turut hadir, mengusulkan rancangan Cambodia Peace Plan yang berisi kesepakatan pada JIM I ditambah satu hal lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com