Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adipati Pragola II, Pemimpin Pati yang Melawan Sultan Agung

Kompas.com - 07/06/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Grid.ID

KOMPAS.com - Adipati Pragola II adalah pemimpin Kadipaten Pati sekaligus saudara ipar dari Sultan Agung, pemimpin Kerajaan Mataram Islam (1613-1645).

Meskipun masih memiliki hubungan saudara, Adipati Pragola II dalam sejarahnya pernah terlibat perang dengan Sultan Agung.

Perang saudara inilah yang membuat Adipati Pragola II tewas pada 4 Oktober 1627.

Lantas, bagaimana kronologi perang saudara antara Adipati Pragola II dengan Sultan Agung?

Baca juga: Adipati Pragola I dan Kisah Perjuangannya

Kronologi perang saudara Adipati Pragola II

Ada ragam versi berbeda yang menceritakan tentang asal-usul Adipati Pragola II.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Adipati Pragola II merupakan putra dari Adipati Pragola I. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa Adipati Pragola II bukan putra dari Adipati Pragola I, melainkan putra dari Pangeran Puger atau Pakubuwana I.

Terlepas dari perbedaan tersebut, catatan sejarah kompak menyebut Adipati Pragola II terlibat perang saudara dengan Sultan Agung.

Hubungan saudara yang terjalin antara Pragola II dengan Sultan Agung dilatarbelakangi oleh pernikahan Adipati Pragola II dengan Raden Ajeng Tulak atau Ratu Mas Sekar, adik Sultan Agung.

Pada masa kepemimpinannya, sang adipati menyatakan bahwa Pati dan Mataram sederajat.

Oleh sebab itu, Adipati Pragola II enggan patuh terhadap Mataram.

Wujud pembangkangan yang dilakukan Adipati Pragola II adalah dengan tidak mengikuti Pisowanan Agung yang diwajibkan bagi bawahan Mataram oleh Sultan Agung.

Pisowanan Agung adalah sebuah tradisi atau rapat tahunan antara Sultan Agung dengan para bawahannya.

Pada awalnya, Sultan Agung masih menoleransi ketidakhadiran adik iparnya itu. Sebab, daerah Pati tergolong sebagai basis kekuatan bagi Mataram di bagian utara Jawa.

Selain itu, Pati pada zaman kepemimpinan Sultan Agung juga termasuk kadipaten yang paling kuat, karena menjadi satu-satunya wilayah yang belum pernah terkalahkan.

Baca juga: Tujuan Pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram

Adapun tujuan Sultan Agung membiarkan perbuatan Adipati Pragola II itu karena tidak ingin Pati memberontak.

Alasan lainnya adalah karena Sultan Agung tidak ingin terjadi perang antara dirinya dengan Adipati Pragola II.

Namun, karena Adipati Pragola II terus-terusan tidak hadir dalam rapat, kemarahan Sultan Agung pada akhirnya meledak.

Terlebih lagi setelah Sultan Agung mendapat informasi bahwa Adipati Pragola II hendak menyerang Kerajaan Mataram Islam.

Pada kenyataannya, informasi tersebut adalah sebuah provokasi yang dilakukan oleh punggawa Matara, yaitu Tumenggung Endranata.

Namun, karena Sultan Agung belum mengetahui kebenarannya, ia pun terkena hasutan Tumenggung Endranata.

Akibatnya, Sultan Agung memutuskan untuk melawan Adipati Pragola II.

Sementara itu, Adipati Pragola II dibantu oleh enam tumenggung nya yang sudah menjadi sekutu.

Keenam tumanggung tersebut adalah:

  1. Tumenggung Mangun Jaya
  2. Adipati Kenduruan
  3. Tumenggung Ramananggala
  4. Tumenggung Toh Pati
  5. Adipati Sawunggaling
  6. Tumenggung Sindurejo

Baca juga: Sultan Agung, Penguasa Mataram Setelah Seda Ing Krapyak

Pada awal pertempuran, pasukan Pati berhasil menggugurkan banyak prajurit Mataram. Alhasil, Kerajaan Mataram Islam sempat terdesak mundur.

Namun, Mataram berhasil memukul balik Pati setelah mengirim para sentana Mataram.

Di tengah kecamuk besar ini, Pragola II memutuskan untuk langsung menyerang Sultan Agung.

Ketika mengetahui bahwa Sultan Agung dibidik oleh Adipati Pragola II, asisten Sultan Agung, yaitu Ki Naya Darma meminta izin untuk menghadapi Pragola II.

Tanpa berpikir panjang, Sultan Agung mengizinkannya.

Alhasil, terjadilah perang hebat antara Adipati Pragola II dengan Ki Naya Darma.

Dalam perang sengit ini, Ki Naya Darma berhasil menghujamkan tombaknya, Kyai Baru, ke lambung Adipati Pragola II hingga tembus ke punggungnya.

Akibat tikaman tombak ini, Adipati Pragola II tewas. Disebutkan bahwa Adipati Pragola II tewas pada 4 Oktober 1627.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di Sendang Sani.

 

Referensi:

  • Mardiono, Peri. (2020). Tuah Bumi Mataram, dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II. Yogyakarta: Araska Publisher.
  • Achmad, Sri Wintala. (2019). Hitam-putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita. Yogyakarta: Araska.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com