Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sikap Kepemimpinan dari Sultan Agung?

Kompas.com - 17/12/2022, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sultan Agung adalah sultan ketiga yang memimpin Kerajaan Mataram Islam sejak 1613 hingga 1645.

Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Mataram Islam berhasil mencapai masa emasnya. Mataram berhasil menjadi salah satu kerajaan tebresar dan paling dihormati di Nusantara pada masa itu.

Buah manis yang diperoleh Sultan Agung tentu juga didorong oleh faktor perjuangannya dalam melindungi Kerajaan Mataram Islam.

Salah satu perjuangannya adalah ketika ia menyerang Batavia yang waktu itu dikuasai oleh JP Coen, Gubernur Jenderal VOC tahun 1628.

Lantas, bagaimana sikap kepemimpinan dari Sultan Agung?

Baca juga: Prestasi yang Dicapai Sultan Agung

Semangat perjuangan yang tinggi

Sifat kepemimpinan Sultan Agung yang pekerja keras dapat dilihat dari caranya memimpin perlawanan terhadap VOC.

Terjadinya pertempuran antara Sultan Agung dengan VOC disebabkan oleh kekecewaan VOC setelah tidak mendapat izin mendirikan loji-loji dagang di pantai utara Mataram.

Pertempuran pun berjalan cukup pelik, di mana pasukan Mataram dijatuhi tembakan dari kastil oleh pasukan VOC.

Demi menjaga keutuhan Kerajaan Mataram, Sultan Agung menyerang Batavia dua kali.

Pada serangan pertama, Sultan Agung dan pasukannya mengalami kegagalan karena kurang persiapan.

Lalu, pada Mei 1629, Sultan Agung kembali menyerang Batavia dengan membawa pasukan sebanyak 14.000 prajurit.

Sayangnya, Sultan Agung kembali mendapati kegagalan karena kurang perbekalan dan merebaknya wabah penyakit malaria serta kolera.

Pada akhirnya, Sultan Agung tiadk berhasil merebut Batavia dari VOC.

Kendati begitu, semangat Sultan Agung untuk mengusir VOC dari Nusantara masih tetap membara.

Bahkan hingga akhir hidupnya, Sultan Agung memilih untuk tidak berdamai dengan VOC.

Baca juga: Mengapa Sultan Agung Bersikeras untuk Mengusir VOC dari Batavia?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com