KOMPAS.com - Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada abad ke-4 hingga abad ke-7.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman dan terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.
Kerajaan Tarumanegara berhasil mencapai masa emasnya ketika dipimpin oleh Raja Purnawarman yang bertakhta sejak 395 hingga 434 masehi.
Adapun corak agama Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Wisnu.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Kepercayaan yang dianut oleh warga Kerajaan Tarumanegara sama dengan corak agama kerajaan tersebut, yakni Hindu Wisnu.
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah dewa yang bergelar shtiti (pemelihara) yang bertugas untuk memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Dalam ilmu ajaran Hindu, Wisnu dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa tertinggi, sehingga sangat dihormati oleh umat Hindu.
Sosoknya digambarkan seperti dewa berkulit hitam-kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, bersenjata cakra, dan berwahana Burung Garuda.
Pasalnya, Dewa Wisnu akan turun ke dunia apabila kejahatan telah merajalela.
Adapun bukti bahwa Kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu Wisnu dapat dilihat dari benda-benda peninggalan bersejarah Kerajaan Tarumanegara. Salah satunya adalah prasasti.
Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan
Prasasti Ciaruteun adalah peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1863.
Prasasti Ciaruteun berukuran 200 cm x 150 cm, yang terdiri dari empat baris dan ditulis dalam bentuk puisi India.
Adapun isi dari Prasasti Ciaruteun adalah terdapat sebuah lukisan tapak kaki raja seperti kaki Wisnu, dewa tertinggi dalam agama Hindu.
Cap telapak kaki tersebut melambangkan kekuasaan Raja Purnawarman, raja di negeri Taruma.
Lebih lanjut, pesannya juga menegaskan bahwa kedudukan sang raja Kerajaan Tarumanegara diibaratkan seperti Dewa Wisnu, yakni sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyatnya.
Baca juga: Prasasti Ciaruteun: Lokasi Penemuan, Fungsi, Isi, dan Maknanya