Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corak Agama Kerajaan Tarumanegara

Kompas.com - 15/12/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada abad ke-4 hingga abad ke-7.

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman dan terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.

Kerajaan Tarumanegara berhasil mencapai masa emasnya ketika dipimpin oleh Raja Purnawarman yang bertakhta sejak 395 hingga 434 masehi.

Adapun corak agama Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Wisnu.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Corak agama

Kepercayaan yang dianut oleh warga Kerajaan Tarumanegara sama dengan corak agama kerajaan tersebut, yakni Hindu Wisnu.

Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah dewa yang bergelar shtiti (pemelihara) yang bertugas untuk memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

Dalam ilmu ajaran Hindu, Wisnu dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa tertinggi, sehingga sangat dihormati oleh umat Hindu.

Sosoknya digambarkan seperti dewa berkulit hitam-kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, bersenjata cakra, dan berwahana Burung Garuda.

Pasalnya, Dewa Wisnu akan turun ke dunia apabila kejahatan telah merajalela.

Adapun bukti bahwa Kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu Wisnu dapat dilihat dari benda-benda peninggalan bersejarah Kerajaan Tarumanegara. Salah satunya adalah prasasti.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun adalah peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1863.

Prasasti Ciaruteun berukuran 200 cm x 150 cm, yang terdiri dari empat baris dan ditulis dalam bentuk puisi India.

Adapun isi dari Prasasti Ciaruteun adalah terdapat sebuah lukisan tapak kaki raja seperti kaki Wisnu, dewa tertinggi dalam agama Hindu.

Cap telapak kaki tersebut melambangkan kekuasaan Raja Purnawarman, raja di negeri Taruma.

Lebih lanjut, pesannya juga menegaskan bahwa kedudukan sang raja Kerajaan Tarumanegara diibaratkan seperti Dewa Wisnu, yakni sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyatnya.

Baca juga: Prasasti Ciaruteun: Lokasi Penemuan, Fungsi, Isi, dan Maknanya

Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi disebut juga Prasasti Tapak Gajah karena di permukaannya terdapat pahatan tapak kaki gajah.

Isi dari prasasti ini adalah cerita mengenai gajah yang ditunggangi oleh Raja Purnawarman, pemimpin Kerajaan Tarumanegara.

Tertulis dalam Prasasti Kebon Kopi, "Di sini tampak sepasang tapak kaki ... yang seperti (tapak kaki) Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam ... dan (?) kejayaan," yang ditulis menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Menurut catatan sejarah, Prasasti Kebon Kopi ditemukan pada abad ke-19, ketika sedang dilakukan penebangan hutan untuk membuat lahan perkebunan kopi.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. (2008). Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Srinansy dan Harry Rachadian. (2010). Ensiklopedia Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Bandung: Multi Kreasi Satu Delapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com