Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Benteng Fort Rotterdam Didirikan di Dekat Pantai?

Kompas.com - 13/12/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan di Kabupaten Sulawesi Selatan.

Kerajaan Gowa-Tallo berdiri pada tahun 1320 M dan runtuh pada 1667, pasca-penandatanganan Perjanjian Bongaya.

Salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo adalah Benteng Fort Rotterdam.

Benteng ini terletak pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Lalu, mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai?

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Memudahkan pengawasan

Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai karena untuk memudahkan pengawasan terhadap kedatangan musuh dari arah pantai.

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu dari 15 benteng pengawal yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo demi menghadang upaya invasi Belanda.

Pada awalnya, benteng ini disebut Benteng Jumpandang atau Benteng Ujung Pandang.

Benteng tersebut dibangun dengan bahan dasar tanah liat.

Lalu, pada 1634, di masa kepemimpinan Sultan Alauddin, konstruksi bangunan benteng ini diganti menjadi batu padas yang diambil dari Pegunungan Karst daerah Maros.

Setelah selesai dibangun, Benteng Ujung Pandang mengalami kerusakan total akibat serbuan VOC di bawah pimpinan Cornelis J. Speelman sekitar tahun 1655 hingga 1669.

Kemudian, di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin, Benteng Ujung Pandang terpaksa harus diserahkan kepada Belanda.

Adapun penyerahan benteng ini merupakan salah satu hasil kesepakatan Perjanjian Bongaya yang terpaksa ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin pada 18 November 1667, pasca-kalah dalam Perang Makassar.

Baca juga: Perang Makassar, Pertempuran Sultan Hasanuddin Melawan VOC

Setelah jatuh ke tangan Belanda, nama Benteng Ujung Pandang diganti menjadi Benteng Fort Rotterdam, sesuai nama kelahiran Speelman.

Semenjak jatuh ke tangan Belanda hingga 1930-an, Benteng Fort Rotterdam mengalami perubahan fungsi.

Yang semula berfungsi untuk mengawasi kedatangan musuh dan invasi Belanda, berubah sebagai markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, kediaman pejabat tinggi, dan pusat pemerintahan.

Benteng Fort Rotterdam pun menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi.

 

Referensi:

  • Dermawan, Kris Sidik. (2018). Peninggalan Benteng Bersejarah di Indonesia. Yogyakarta: RUBRIK.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com