KOMPAS.com – Di masa Pendudukan Jepang, perlawanan rakyat pertama terhadap Jepang terjadi di Aceh.
Aceh merupakan kawasan yang sulit ditaklukan. Dalam sejarahnya, Aceh tidak pernah berhasil ditaklukan oleh kolonial Belanda meskipun pertempuran tak pernah surut.
Kedatangan Jepang tahun 1942 ke Aceh kala itu berjalan damai. Namun dalam perkembangannya tetap terjadi peperangan antara keduanya.
Pecahnya peperangan antara Jepang dan Aceh kala itu ditengarai oleh beberapa sebab yang dianggap mencederai perasaan rakyat Aceh.
Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia
Secara singkat masuknya Jepang ke Aceh melalui saluran ulama, yaitu melalui organisasi Pusat Ulama Seluruh Aceh (PUSA).
Kala itu organisasi intelijen bentukan Jepang yaitu Fujiwara Kikan (F-Kikan) bekerjasama dengan organisasi keulamaan di Melayu termasuk juga di Aceh.
Oleh karena itu, Jepang masuk ke Aceh melalui jalan damai yang diakomodasi oleh organisasi ulama Aceh tersebut.
Pada mulanya, semua terjalin aman, namun lambat laun kedatangan Jepang mulai tidak disukai dan dibenci oleh beberapa kalangan ulama dan rakyat Aceh secara umum.
Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang
Motivasi utama dibalik kemarahan dan kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang adalah faktor agama.
Orang-orang Jepang di Aceh kala itu berbuat sewenang-wenang. Mereka melakukan maksiat dengan cara minum-minum, main wanita, dan segala bentuk yang bertentangan dengan Aceh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.