Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masyarakat Aceh Tidak Suka kepada Jepang?

Kompas.com - 04/06/2023, 07:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di masa Pendudukan Jepang, perlawanan rakyat pertama terhadap Jepang terjadi di Aceh.

Aceh merupakan kawasan yang sulit ditaklukan. Dalam sejarahnya, Aceh tidak pernah berhasil ditaklukan oleh kolonial Belanda meskipun pertempuran tak pernah surut.

Kedatangan Jepang tahun 1942 ke Aceh kala itu berjalan damai. Namun dalam perkembangannya tetap terjadi peperangan antara keduanya.

Pecahnya peperangan antara Jepang dan Aceh kala itu ditengarai oleh beberapa sebab yang dianggap mencederai perasaan rakyat Aceh.

Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia

Masuknya Jepang ke Aceh

Secara singkat masuknya Jepang ke Aceh melalui saluran ulama, yaitu melalui organisasi Pusat Ulama Seluruh Aceh (PUSA).

Kala itu organisasi intelijen bentukan Jepang yaitu Fujiwara Kikan (F-Kikan) bekerjasama dengan organisasi keulamaan di Melayu termasuk juga di Aceh.

Oleh karena itu, Jepang masuk ke Aceh melalui jalan damai yang diakomodasi oleh organisasi ulama Aceh tersebut.

Pada mulanya, semua terjalin aman, namun lambat laun kedatangan Jepang mulai tidak disukai dan dibenci oleh beberapa kalangan ulama dan rakyat Aceh secara umum.

Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

Penyebab Kebencian

Motivasi utama dibalik kemarahan dan kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang adalah faktor agama.

Orang-orang Jepang di Aceh kala itu berbuat sewenang-wenang. Mereka melakukan maksiat dengan cara minum-minum, main wanita, dan segala bentuk yang bertentangan dengan Aceh.

Mereka juga kerap bertindak tidak lazim sebagaimana orang Aceh. Misalnya ketika mandi mereka suka tidak memakai busana padahal di tempat terbuka dan ramai.

Baca juga: Apa Itu Seikerei?

Lebih jauhnya lagi, Jepang mulai mengotak-atik akidah kepercayaan umat Islam di Aceh yang memaksa mereka untuk turut melakukan penghormatan seikerei.

Jika sudah menyentuh akidah, bagi rakyat Islam Aceh hal itu telah dianggap melampaui batas kewajaran karena menyangkut keimanan.

Hal ini semakin diperparah lagi dengan mulainya ada tindakan kekerasan dan penindasan yang dilakukan Jepang kepada rakyat Aceh. Sebab itu mereka mendeklarasikan perang terhadap Jepang.

Perang dan Perang

Tengku Abdul Jalil mulai menyebarluaskan propaganda kebencian dan perlawanan terhadap Jepang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com