KOMPAS.com - Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496.
Sejak itu, kerajaan yang berpusat di Banda Aceh ini berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Sebagai salah satu kerajaan Islam, Kerajaan Aceh mempunyai peranan besar dalam proses pengislaman di Indonesia.
Apa saja peranan Kerajaan Aceh dalam penyebaran Islam?
Baca juga: Kerajaan Aceh: Raja-raja, Puncak Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan
Pengajaran agama Islam telah lahir sejak Islam mulai masuk di tanah Aceh.
Pendidikan Islam semakin tumbuh subur setelah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13, dan terus berkembang di masa Kerajaan Aceh.
Peranan Kerajaan Aceh dalam bidang pendidikan terlihat dari adanya tiga lembaga yang dibentuk untuk memajukan bidang pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan, yaitu:
Baca juga: Sultan Ali Mughayat Syah, Pendiri Kerajaan Aceh
Pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), tanah Aceh telah menjadi serambi Mekkah.
Sebutan itu muncul karena Aceh menjadi pusat kegiatan pendidikan keagamaan yang ditangani berbagai bangsa dari setiap pelosok, sebagaimana yang terjadi di Mekkah.
Di masa Sultan Iskandar Muda pula, pendidikan Islam mengalami zaman keemasan di mana banyak pesantren didirikan dan mudah ditemukan alim ulama serta ahli sastra Islam Indonesia.
Beberapa ulama yang masyhur saat itu adalah Syekh Nuruddin Arraniri, Syekh Ahmad Khatib Langin, Syekh Syamsuddin al-Sumatrani, Syekh Hamzah Fasuri, Syekh Abdur Rauf, dan Syekh Burhanuddin yang menjadi ulama besar di Minangkabau.
Referensi: