Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peranan Kerajaan Aceh dalam Penyebaran Islam

Kompas.com - 07/04/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496.

Sejak itu, kerajaan yang berpusat di Banda Aceh ini berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).

Sebagai salah satu kerajaan Islam, Kerajaan Aceh mempunyai peranan besar dalam proses pengislaman di Indonesia.

Apa saja peranan Kerajaan Aceh dalam penyebaran Islam?

Baca juga: Kerajaan Aceh: Raja-raja, Puncak Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Peranan Kerajaan Aceh dalam penyebaran Islam

Pengajaran agama Islam telah lahir sejak Islam mulai masuk di tanah Aceh.

Pendidikan Islam semakin tumbuh subur setelah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13, dan terus berkembang di masa Kerajaan Aceh.

Peranan Kerajaan Aceh dalam bidang pendidikan terlihat dari adanya tiga lembaga yang dibentuk untuk memajukan bidang pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan, yaitu:

  • Balai Setia Hukama, yakni lembaga tempat berkumpulnya para sarjana, hukama (ahli pikir) untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
  • Balai Setia Ulama, yakni lembaga yang dapat disamakan dengan jawatan pendidikan yang membahas masalah pendidikan.
  • Balai Jemaah Himpunan Ulama, yakni sebuah kelompok studi tempat para ulama/sarjana berkumpul untuk bertukar pikiran, membahas masalah-masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Baca juga: Sultan Ali Mughayat Syah, Pendiri Kerajaan Aceh

Pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), tanah Aceh telah menjadi serambi Mekkah.

Sebutan itu muncul karena Aceh menjadi pusat kegiatan pendidikan keagamaan yang ditangani berbagai bangsa dari setiap pelosok, sebagaimana yang terjadi di Mekkah.

Di masa Sultan Iskandar Muda pula, pendidikan Islam mengalami zaman keemasan di mana banyak pesantren didirikan dan mudah ditemukan alim ulama serta ahli sastra Islam Indonesia.

Beberapa ulama yang masyhur saat itu adalah Syekh Nuruddin Arraniri, Syekh Ahmad Khatib Langin, Syekh Syamsuddin al-Sumatrani, Syekh Hamzah Fasuri, Syekh Abdur Rauf, dan Syekh Burhanuddin yang menjadi ulama besar di Minangkabau.

 

Referensi:

  • Daulay, Haidar Putra. (2019). Pendidikan Islam di Indonesia: Historis dan Eksistensinya. Jakarta: Kencana.
  • Nata, Abuddin. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com