Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Richard The Lionheart, Raja Inggris yang Bersekutu Melawan Salahuddin

Kompas.com - 04/06/2023, 06:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com – Richard the Lionheart adalah raja Inggris yang memimpin selama periode 1189-1199.

Tokoh yang juga dikenal dengan nama Richard I ini merupakan Raja Inggris yang bersekutu melawan Salahuddin al-Ayyubi dalam Perang Suci atau Perang Salib.

Richard the Lionheart tidak berambisi terhadap keberlangsungan monarkinya di Inggris. Ia hanya memiliki satu ambisi besar yaitu memimpin Perang Salib dan merebut Yerussalem dari Salahuddin.

Selama memerintah Inggris, ia hanya sibuk menyiapkan segala kebutuhan peperangan termasuk menjual barang kerajaan untuk membeli senjata.

Berikut adalah biografi Richard the Lionheart serta kisahnya dalam Perang Suci.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Inggris

Biografi Richard the Lionheart

Richard I dilahirkan pada tahun 1157 di Oxford, Inggris, dan wafat pada 1899. Ia merupakan putra ketiga dari pasangan Raja Henry II dan Eleanor.

Sejak kecil ia telah menunjukkan kecakapan bidang militer dan politik. Pada usia 11 tahun ia telah diamanati menjadi adipati di Poitiers.

Pada usia 12 tahun, ia juga telah terlibat dalam pemberontakan besar bersama saudara laki-lakinya yang ingin meruntuhkan kekuasaan ayahnya sendiri pada tahun 1772-1774.

Namun, upaya pemberontakan tersebut dapat diredam dan ia menerima pengampunan dari Raja Inggris berhati lapang itu.

Baca juga: 7 Ratu yang Pernah Memimpin Kerajaan Inggris

Beberapa tahun kemudian, ia kembali melakukan pemberontakan terhadap ayahnya dan bersekutu dengan Filipus II dari Perancis.

Akibat serang besar dan bertubi-tubi, akhirnya pada 1889 Raja Henry II harus takluk dan mengakui bahwa Richard the Lionheart sebagai pewaris tahtanya.

Selama kepemimpinannya inilah ia mulai menyiapkan segala kebutuhan untuk merebut Yerusalem yang telah ditaklukan oleh Salahuddin al-Ayyubi pada 1187.

Perang Salib III

Perang Salib III atau juga dikenal dengan nama Perang Suci merupakan peperangan antara raja-raja dengan latar keagamaan, antara kaum Kristen dan kaum Muslim.

Peperangan ini melibatkan beberapa kerajaan dan kekaisaran Eropa dengan motivasi merebut kekuasaan Kristen dan sebagainya.

Tiga tokoh besar dalam peperangan itu adalah Richard the Lionheart dari Inggris, Philip II dari Perancis, dan Barbarossa dari Jerman.

Baca juga: Kisah Cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip

Akan tetapi, Barbarossa telah meninggal lebih dulu dalam perjalanan. Kendati demikian, Pasukan Salib ini tidak mengurungkan niatnya.

Demikian juga dengan pasukan Muslim, Salahuddin juga menerima beberapa bala bantuan dari kerajaan Islam lainnya.

Tahun 1990, Bangsa Frank telah mempersiapkan peperangan dengan menggali parit, membangun menara, dan mempersiapkan segalanya.

Tujuan dalam peperangan ini merebut Kembali Kota Yerusalem dari tangan Salahuddin. Namun didahului dengan penaklukan beberapa yang menjadi jalur menuju Yerusalem.

Kota-kota yang ditaklukan kala itu diantaranya meliputi Siprus dan Akka. Setelah penaklukan Akka, Raja Philip beserta pasukannya kembali Perancis karena suatu hal.

Baca juga: Biografi Salahuddin Al Ayyubi, Pendiri Dinasti Ayyubiyah

Kekalahan Richard I

Meskipun demikian, Richard the Lionheart beserta pasukan lainnya tetap melanjutkan pertempuran ke Yerusalem. Akan tetapi mereka mengalami kekalahan pada akhirnya.

 Perang itu berakhir dengan perjanjian damai.

Kota yang telah ditaklukan Pasukan Salib meliputi dari Acre hingga Jaffa, diberikan kepada Raja Richard I.

Selain itu, baik kaum Muslim dan Kristen dibebaskan untuk datang berziarah Kota Yerusalem. Pakta Perdamaian ini pun disetujui oleh Sekutu Pasukan Salib.

Tanggal 9 Oktober 1992, Richard I melalui Pelabuhan Acre kembali ke negerinya. Sebelumnya ia menulis pesan kepada Salahuddin, intinya ia akan kembali merebut Yerusalem.

Surat itu pun dibalas dengan intinya jika dia harus kehilangan daratannya, ia lebih sudi daratannya dirampas oleh Richard I daripada orang lain.

Baca juga: Sejarah Perang Salib III (1189-1192)

Referensi:

  • Poole, S, L. (2016). Shalahuddin al-Ayyubi: Roman Penaklukan Paling Mengharukan Sepanjang Zaman. Pontianak: Derwati Press.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com