Mereka menganggap bahwa permusuhan atau peperangan haruslah diselesaikan dengan kehendak Tuhan atau takdir, bukanlah dengan cara perundingan.
Sebab itu mereka menganggap Ali bin Abi Thalib serta Muawiyyah adalah orang-orang kafir karena telah melawan kehendak Tuhan.
Lebih jauh lagi mereka juga mengkafirkan kaum muslimin lainnya yang berhaluan moderat karena dianggap sebagai pengecut.
Baca juga: Perang Saudara Islam II: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Mereka juga beranggapan bahwasannya kaum muslim lain yang memenuhi kriteria kafir versi mereka, darahnya halal dibunuh.
Karena itu mereka sering melancarkan terror terhadap kelompok Islam lainnya yang tidak sependapat dengan mereka.
Bahkan mereka memasukkan jihad atau berjuang di jalan Allah versi mereka sebagai bagian dari rukun iman yang wajib mereka aplikasikan.
Model pemahaman semacam ini kemudian berkembang dan diadopsi oleh golongan Wahabi di Arab Saudi pada abad ke 18 Masehi.
Baca juga: Perang Saudara Islam III: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Referensi:
Nugroho, W. (2012). Rentetan Peristiwa Bom di Indonesia. Jakarta: Lazuardi Birru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.