Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Perjuangan Indische Partij

Kompas.com - 18/05/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

Gubernur Jendral Idenburg menolak permohonan IP untuk mendapat pengakuan sebagai badan hukum karena dianggap membangkitkan rasa nasionalisme rakyat yang dapat merusak keamanan umum dan bergerak untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

Meski dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintah kolonial Belanda, perjuangan Indische Partij tidak berhenti.

Tahun 1913, dalam rangka peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis, pegawai kolonial melakukan penarikan pajak dan iuran kepada rakyat Indonesia.

Baca juga: Mengapa Indische Partij Dianggap Radikal oleh Belanda?

Ki Hajar Dewantara lantas menulis kritik satire dan sarkas untuk pemerintah kolonial yang diberi judul Als ik eens Nederlander was (Andai Aku Seorang Belanda).

Pendiri IP lainnya, Tjipto Mangoenkoesoemo menulis artikel bernada sama yang dimuat dalam De Express pada 26 Juli 1913 berjudul Kracht of Vrees.

Begitu pula dengan Douwes Dekker, yang menyuarakan kritik melalui tulisan berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan Kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat).

Tulisan-tulisan yang bersifat sarkas dan sangat revolusioner tersebut menyebabkan tiga tokoh Indische Partij ditangkap kemudian diasingkan ke negeri Belanda.

Mereka dianggap sangat mengkhawatirkan dan menjadi ancaman, yang memicu sikap keras dari pemerintah Belanda.

Penangkapan mereka membuat Indische Partij lemah dan akhirnya berganti nama menjadi Insulinde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com