Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Saja Kerusuhan Mei 1998 Terjadi?

Kompas.com - 12/05/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Peristiwa Cimanggis merupakan bentrokan yang terjadi antara mahasiswa yang menggelar aksi untuk menuntut reformasi dan lengsernya Presiden Soeharto, dengan aparat keamanan.

Bentrokan mengakibatkan 21 mahasiswa harus dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Ibu di Cimanggis.

Dua mahasiswa dilaporkan terkena tembakan, sedangkan sekitar 50 mahasiswa mengalami cedera akibat pukulan aparat.

Baca juga: Peristiwa Cimanggis 1998

Jakarta

Pada 12 Mei 1998, aksi damai dilakukan oleh sekitar 6.000 massa yang terdiri atas mahasiswa, staf, juga dosen.

Mereka melakukan long march dari Univeristas Trisakti, menuju Gedung DPR/MPR di Senayan.

Aksi damai tersebut berubah menjadi tragedi ketika aparat yang terdiri atas Polri dan militer, memburu peserta demo, memukul, melepas gas air mata, menembak dengan peluru karet, bahkan dengan peluru tajam.

Dalam peristiwa itu, empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia setelah terkena tembakan aparat di bagian tubuh mereka yang tergolong vital, seperti di kepala, leher, dan dada.

Tewasnya empat mahasiswa tersebut menyulut kerusuhan di berbagai wilayah ibu kota.

Selama 13-15 Mei 1998, gerakan mahasiswa meluas dan didukung oleh kelompok buruh, kaum intelektual, dan berbagai lapisan masyarakat.

Baca juga: 4 Mahasiswa yang Gugur dalam Tragedi Trisakti

Rentetan peristiwa penjarahan, perusakan, dan pembakaran terjadi di daerah Glodok, Klender, bahkan menjalar keluar Jakarta ke Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Hingga 19 Mei, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tidak berhenti memadati Gedung DPR/MPR.

Pada 20 Mei 1998, aksi damai juga dilakukan oleh ratusan seniman di halaman Taman Ismail Marzuki Jakarta untuk menuntut pelengseran Presiden Soeharto.

Situasi mulai terkendali setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatan Presiden RI pada 21 Mei 1998.

sebuah mall dibakar oleh massa aksi di Solo.Tribunnews sebuah mall dibakar oleh massa aksi di Solo.

Solo

Kerusuhan di Solo Raya berlangsung pada 14-15 Mei 1998, yang banyak dipengaruhi oleh kegeraman sikap represif aparat dalam Tragedi Gejayan di Yogyakarta dan Tragedi Trisakti di Jakarta.

Showroom mobil, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan berbagai bangunan yang dianggap menjadi simbol kesenjangan sosial-ekonomi, tidak luput dari amuk massa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com