Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keris Siginjai, Pusaka yang Menjadi Lambang Provinsi Jambi

Kompas.com - 12/04/2023, 17:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keris siginjai merupakan sebuah senjata pusaka tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi.

Senjata tradisional jenis keris sangat lekat dengan kebudayaan orang Jawa. Meski begitu, keris juga dapat ditemui di berbagai daerah lain Indonesia, seperti di Jambi.

Berbagai macam jenis senjata pusaka tradisional sebagai hasil dari kebudayaan setiap suku bangsa, memiliki latar belakang historisnya masing-masing.

Di samping itu, setiap senjata pusaka tradisional memiliki kekhasan sendiri dan menjadi identitas kultural.

Baca juga: Sejarah Kota Jambi: Asal-usul Nama, Cerita Angso Duo, dan Lokasi

Wujud Keris Siginjei

Secara umum, keris siginjai memiliki tiga bagian yang dipenuhi ukiran, yaitu pada hulu atau gagang, bilah keris, dan wrangka atau sarung keris.

Hulu atau gagang keris siginjai memiliki ukiran khusus dengan kepala hulu dibuat berbentuk menjorok ke arah badan keris yang berfungsi mempermudahkan senjata ini ketika digenggam.

Selain hulu, juga ada mendak, yaitu pemanis tampilan keris yang melingkar di ujung hulu dekat bilah keris berbentuk kembang teratai.

Di atas mendak terdapat 16 garis, setiap lekukannya memiliki 16 permata yang terbagi menjadi 8 intan berbentuk segitiga dan 8 berlian berbentuk oval.

Baca juga: Makna di Balik Keris Tidak Melulu Soal Hal Mistis

Bilah keris siginjai memiliki panjang lebih kurang 39 cm yang dipadukan dengan lekukan-lekukan berjumlah 5 lekuk.

Permukaan bilah keris siginjai juga dilapisi dengan emas yang semakin menambah kesan kemewahan dan keindahan.

Namun, kemungkinan emas tersebut berfungsi untuk menutupi pamor atau gambar pada bilah keris yang umumnya berbentuk flora dan fauna.

Kemudian, warangka atau sarung dibedakan menjadi dua bagian, yaitu wrangka dan pendok yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri.

Fungsi dari wrangka adalah pokok dari sarung keris, sedangkan pendok hanyalah sebagai hiasan guna mempercantik siginjai.

Pendok pada sarung keris siginjai dilapisi dengan emas murni dan seluruh permukaannya berupa motif flora dan fauna.

Begitulah detail dari wujud senjata pusaka tradisional yang diagungkan oleh masyarakat Provinsi Jambi.

Baca juga: Bentuk Keris Ada yang Berliku dan Lurus, Ternyata Ini Alasannya

Simbol Keris Siginjei

Keris siginjai menjadi simbol penting dari kekuasaan, kepahlawanan, dan rasa persatuan nasionalisme masyarakat Provinsi Jambi karena nilai historisnya.

Keris siginjai juga merupakan lambang persatuan masyarakat Jambi dengan semangat anti penjajahan yang diekspresikan melalui perlawanan.

Keris siginjai merupakan simbol atau lambang dari sikap kepahlawanan rakyat Jambi karena digunakan sebagai senjata dalam melawan dan mengusir penjajah.

Di samping itu, keris siginjai juga merupakan simbol kekuasaan karena syarat penting sah atau tidaknya seseorang dinobatkan sebagai raja berkaitan dengan keris tersebut.

Tercatat penguasa Jambi terakhir yang memegang keris siginjai adalah Achmad Zainuddin pada kisaran awal abad ke-20 Masehi.

Baca juga: 11 Senjata Tradisional Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Keris dan Tombak

Referensi:

  • Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. (1988). Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara Jilid III. Jakarta: Proyek Pembinaan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Depdikbud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com