Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Tarekat di Nusantara Abad Ke-15 hingga Ke-20 Masehi

Kompas.com - 08/04/2023, 11:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tarekat merupakan suatu hal yang sangat familiar bagi kaum muslim di dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Tarekat berasal dari thariqah, yang berarti jalan, cara (kaifiyyah), sistem, metode (uslub), aliran, keadaan (halah), dan juga mazhab.

Didefinisikan dalam bahasan tasawuf, Syaikh Ahmad al-Kamasykhanawi an-Naqsyabandi mendefinisikan tarekat sebagai cara menuju kepada Allah SWT.

Dalam beberapa pandangan yang lain, tarekat didefinisikan sebagai suatu usaha seseorang dalam mengendalikan diri dari sifat keduniawian, sehingga condong kepada perilaku wira’i dan menjaga hati.

Baca juga: Tarekat-Tarekat yang Ada di Indonesia

Sejarah tarekat

Dilihat secara praktik, tarekat pada dasarnya telah berlaku sejak masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Pada masa Rasulullah, istilah tasawuf dan silsilah belum dikenal. Sebab, pada masa itu masyarakat muslim langsung berguru kepada Rasulullah.

Pascawafatnya Rasulullah, tasawuf kemudian mulai berkembang menjadi aliran dan lebih tersistem dalam sebuah ikatan dan kelompok.

Pada kisaran abad ke-3 hingga ke-4 Hijriyah, telah muncul golongan-golongan yang berfokus mendalami ajaran yang diwariskan oleh Rasulullah.

Pada masa ini, telah muncul beberapa aliran tarekat, misalnya Khazaiyyah yang mengacu kepada Abu Sa’id al-Khazzaz.

Selain Khazaiyyah, pada masa awal perkembangan tersebut, ada aliran lain bernama tarekat Taifuriyah yang bermazhab kepada Abu Yazid al-Bustomi.

Baca juga: Biografi Singkat Imam Al-Ghazali, Bapak Tasawuf Modern

Pada masa itu, tarekat masih sebatas aliran-aliran yang sederhana. Adapun perkembangan tarekat lebih massif pada abad ke-6 hingga ke-7.

Abad ke-7 hingga ke-8 merupakan fase awal tasawuf berkembang lebih besar yang dipelopori salah satunya oleh Syaikh Abdul Qodir al-Jailani.

Tasawuf pada masa Syaikh Abdul Qodir al-Jailani mulai terlembaga. Oleh karena itu, tarekat Qadiriyah dianggap sebagai peletak tasawuf dalam perkembangannya.

Sementara itu, di Indonesia, tasawuf mulai berkembang sejak abad ke-15 Masehi. Kemudian, tawasuf semakin berkembang dengan ditandai dengan banyaknya tokoh tarekat yang muncul di Indonesia.

Setidaknya dalam periode abad ke-15 hingga ke-20, terdapat puluhan tokoh tasawuf yang ada di Nusantara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com