Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah Pertama Bani Umayyah

Kompas.com - 04/04/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Pada pos-pos penjagaan yang penting, disediakan kuda lengkap dengan peralatannya.

Fasilitas itu diharapkan dapat membantu pegawai pos cepat sampai ke pos berikutnya atau ke pusat.

Membentuk percetakan mata uang

Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh Dinasti Umayyah dalam perekonomian di masa Muawiyah adalah mendirikan percetakan mata uang.

Percetakan mata uang bertugas mencetak mata uang resmi yang digunakan di kekhalifahan.

Pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan, Kekhalifahan Bani Umayyah masih menggunakan mata uang Romawi.

Mata uang baru yang dikeluarkan Bani Umayyah sendiri dilakukan pada masa kekuasaan Khalifah Abdul Malik bin Marwan.

Baca juga: Biografi Marwan bin Hakam, Khalifah Bani Umayyah Keempat

Membentuk Departemen Pajak

Departemen pajak dibentuk untuk mengelola pajak-pajak yang dihasilkan oleh berbagai provinsi yang berada di bawah kekuasaan Bani Umayyah, untuk dikumpulkan dan dikirim ke pusat.

Para pejabat pajak dipilih langsung oleh khalifah dan bertanggungjawab kepada khalifah.

Pemberian gaji tetap

Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan menetapkan kebijakan pemberian gaji tetap kepada para semua pegawai pemerintahan.

Para tentara profesional dan pegawai birokrasi, semuanya mendapatkan gaji tetap.

Baca juga: Marwan bin Muhammad, Khalifah Terakhir Dinasti Umayyah

Reformasi fungsi Baitul Maal

Baitul Maal adalah departemen yang mengelola pendapatan dan segala hal yang berurusan dengan perekonomian negara.

Pada masa Khulafaur Rayidin, Baitul Maal berfungsi sebagai harta kekayaan rakyat, di mana setiap rakyat memiliki hak yang sama terhadap harta tersebut.

Di masa pemerintahan Muawiyah, Baitul Maal beralih fungsi menjadi harta kekayaan keluarga khalifah saja, bahkan boleh digunakan untuk keperluan apa saja oleh keluarga khalifah.

Mengubah sistem pemerintahan dari khilafah ke kerajaan

Sepeninggal Nabi Muhammad, kepemimpinan umat Islam dipegang oleh Khulafaur Rasyidin yang dipilih secara demokratis.

Muawiyah bin Abu Sufyan mengubah tradisi tersebut menjadi sistem kepemimpinan secara turun-temurun.

Muawiyah mengadopsi sistem monarki yang ada di Persia dan Kekaisaran Bizantium dengan menunjuk putranya, Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya.

 

Referensi:

  • Zamzam, Fakhry. (2019). Perekonomian Islam: Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: Kencana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com