Muasal Garam, Awalnya Pengawet Mayat

KOMPAS.com - Garam sebelum menjadi bagian dari bumbu kuliner awalnya adalah pengawet mayat.

Muasal fungsi garam sebagai pengawet mayat lantaran keunggulan pada sodium, salah satu kandungan pada garam.

Fungsi sodium adalah menyerap kelembapan.

Kelembapan adalah kondisi yang membuat bakteri keluar dari makanan.

Alhasil, bahan atau makanan yang kering lantaran garam terbilang awet untuk disimpan.

Konsep kerja sodium ini menjadi inspirasi bagi pengawetan mayat di masa peradaban Mesir Kuno.

Tak lain da tak bukan, mumi adalah contoh pengawetan mayat yang memanfaatkan, salah satunya garam.

PIXABAY/MAREK Ilustrasi garam, garam dapur.

Baca juga: Resep Udang Goreng Tepung untuk Sahur, Bumbui dengan Garam dan Merica

Garam

Laman sumber bacaan Kompas.com pada 24 Maret 2021 menyebut bahwa garam melalui banyak perkembangan juga menjadi salah satu bahan pengawet makanan.

Hingga kini, salah satu yang lazim dijumpai adalah ikan asin yang merupakan produk ikan awetan menggunakan garam.

Kendati demikian, dalam sektor kesehatan, kelebihan asupan garam pada manusia memunculkan tantangan tersendiri.

Kelebihan asupan garam sebagaimana data dari Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas Kemenkes) 2018 menjadi pemicu kemunculan banyak penyakit.

Salah satunya, darah tinggi.

Kemudian, penggunaan garam secara tak bijaksana, terlebih dalam makanan, juga menjadi penyebab tingginya angka obesitas atau kegemukan.

Tanpa ada semangat bijak mengonsumsi garam, angka obesitas di Indonesia, menurut Riskesdas, pada 2030 akan ada di posisi 40 persen dari jumlah penduduk Indonesia.