KOMPAS.com - Bledug Kuwu merupakan sebuah fenomena alam yang berada di Kuwu, Grobogan.
Bledug Kuwu menyemburkan air asin yang kemudian dimanfaatkan masyarakat setempat untu, membuat garam.
Masyarakat setempat juga percaya bahwa Bledug Kuwu merupakan tempat yang terhubung dengan Pantai Selatan atau Samudra Hindia.
Baca juga: Legenda Awal Mula Sagu di Asahan
Berdasarkan cerita rakyat yang ada di masyarakat Grobogan, Bledug Kuwu terhubung dengan Laut Selatan.
Konon, lubang di Bledug Kuwu merupakan jalan pulang Jaka Linglung dari Laut Selatan ke Medang Kamulan.
Asal-usul Bledug Kuwu bermula dari kalahnya Dewata Cengkar saat berkelahi dengan Aji Saka.
Setelah kalah, Dewata Cengkar kemudian melarikan diri ke Laut Selatan dan berubah menjadi Bajul Putih atau Buaya Putih.
Sementara itu, Aji Saka yang memerintah Medang Kamulan, kedatangan orang serta siluman naga bernama Jaka Linglung.
Jaka Linglung memiliki bentuk fisik yang sangat buruk. Ia datang ke Aji Saka dan mengaku sebagai anaknya.
Aji Saka tidak mau mengakui Jaka Linglung sebagai anaknya karena memiliki fisik yang buruk.
Meski demikian, Aji Saka kemudian memanfaatkan kesaktian Jaka Linglung untuk membunuh Dewata Cengkar di Laut Selatan.
Jaka Linglung kemudian menyanggupi perintah Aji Saka.
Sebelum sang anak berangkat, Aji Saka berpesan kepada Jaka Linglung, jika berhasil memenangi pertarungan melawan Bajul Putih, ia tidak diperbolehkan pulang melalui jalur darat, melainkan harus melalui perut bumi.
Aji Saka bersiasat karena tidak ingin masyarakat tahu tentang Jaka Linglung. Ia juga khawatir Jaka Linglung akan menjadi bahan pergunjingan.
Setelah itu, Jaka Linglung berhasil membunuh Bajul Putih jelmaan Dewata Cengkar.